11 Agustus 2023
20:08 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Kampanye Tokopedia Nyam! yang digelar Tokopedia menimbulkan dampak positif bagi tren belanja online produk makanan dan minuman di platform tersebut.
Vice President of Physical Goods Tokopedia, David Kartono menjelaskan, pada Semester I 2023, Tokopedia melihat ada tiga kategori makanan yang paling menarik perhatian pengguna, yakni makanan siap saji atau ready to eat, makanan siap masak atau ready to cook, dan makanan ringan seperti biskuit, keripik dan coklat.
Ketiga kategori tersebut menjadi produk paling laris sepanjang Semester I 2023.
Kampanye Tokopedia Nyam! juga membuat jumlah penjual makanan dan minuman meningkat signifikan hingga 1,5 kali di tiga titik di Indonesia. Ketiganya adalah Kampar, Riau; Kampang, Jawa Timur; dan Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Para penjual di daerah-daerah tersebut terjadi peningkatan sebanyak 1,5 kali lipat jumlah penjual, artinya target usaha makanan dan minuman semakin sadar perlu untuk hadir di dunia digital," katanya dalam konferensi pers, Jumat (11/8).
Baca Juga: Inisiatif Hyperlocal Tokopedia Jangkau 99% Kecamatan di Indonesia
Berikutnya ia juga menyebutkan terdapat tiga titik seperti Lombok Utara, Raja Ampat Papua Barat dan Maluku Barat Daya yang mengalami peningkatan transaksi untuk makanan dan minuman sebanyak dua kali lipat sepanjang Semester I 2023 dibandingkan Semester I 2022.
"Nah, jadi walaupun sudah kembali banyak orang beraktifitas offline tetapi ternyata orang masih belanja online," imbuhnya.
Sementara itu, jumlah pembeli meningkat hingga 2,5 lipat di area Timur yaitu di Raja Ampat Papua Barat dan Maluku Barat Daya. David melihat penemuan ini semakin menarik karena artinya terjadi keberhasilan online untuk menerobos serta memeratakan ekonomi digital.
Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada triwulan pertama tahun 2023 sektor industri makanan dan minuman menyumbang 38,61% dari nilai PDB industri non migas atau 6,47% dari total PDB nasional. Untuk tahun 2023, Kemenperin juga memproyeksikan industri makanan dan minuman berpotensi tumbuh hingga 6,25% sampai akhir tahun 2023.
"Tokopedia terus berkolaborasi dengan para mitra strategis terutama untuk semua UMKM makanan dan minuman buatan Indonesia supaya menjadi pilihan utama di negeri sendiri, tentunya dengan melalui pemanfaatan teknologi supaya para pencetus usaha bisa terus sukses," tegas David.
Ia juga mengatakan sejak 14 tahun berdiri, sudah ada lebih 14 juta penjual yang berdagang di Tokopedia. Hampir 100% dari penjual tersebut adalah UMKM lokal, termasuk dalam kategori produk makanan dan minuman. Pihaknya dalam hal ini berkomitmen untuk memberi panggung lebih luas untuk para UMKM terutama di bidang kuliner.
Baca Juga: Tokopedia Pastikan 100% Penjual Di Platformnya Adalah Penjual Lokal
"Kami tengah menghadirkan kampanye Tokopedia Nyam!, jadi sejak Tokopedia lahir tentunya untuk mendukung para pegiat usaha. Misalnya dari 2021 kita sudah adakan di masa-masa pandemi untuk membantu lewat berbagai program. Harapannya dapat membantu usaha dengan memanfaatkan teknologi," jelasnya.
Tokopedia, lanjutnya, dalam hal ini terus membantu para pengusaha makanan dan minuman agar bisa berjualan di 99% kecamatan di Indonesia. Ini dilakukan Tokopedia melalui inisiatif Hyper lokal Tokopedia dengan teknologi biotagging di mana tujuannya mendekatkan antara penjual dan pembeli di manapun mereka berada.
"Tokopedia bersama para mitra strategis, pelaku usaha, pemerintah, media dan masyarakat umum kita sama-sama menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Jadi jelas gitu dari Sabang sampai Merauke. Harapannya ini bisa terus berkembang, Tokopedia kedepannya juga terus berusaha bekerja sama untuk bisa memajukan bidang makanan dan minuman supaya makin bertumbuh berkembang serta berkontribusi terhadap perekonomian digital nasional," pungkas David.