c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

07 Desember 2023

12:33 WIB

Ini Dia Tiga Lingkup Pengukuran Emisi Karbon

Pengukuran emisi yang dihasilkan menjadi langkah awal untuk menekan emisi karbon

Editor: Fin Harini

Ini Dia Tiga Lingkup Pengukuran Emisi Karbon
Ini Dia Tiga Lingkup Pengukuran Emisi Karbon
CEO PT Mowilex Indonesia Niko Safavi dalam Talk Show bertajuk “Beyond Carbon Neutral” di Wang Plaza, Jakarta, Rabu (7/12/2023). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

JAKARTA - CEO PT Mowilex Indonesia Niko Safavi memaparkan terdapat tiga lingkup kategori emisi karbon. Penghitungan tersebut diperlukan untuk mengukur pengurangan emisi yang telah dilakukan.

Berbicara dalam Talk Show bertajuk “Beyond Carbon Neutral” di Wang Plaza, Jakarta, Rabu (7/12), dilansir dari Antara, ia menyebut sebelum mengambil aksi untuk mengurangi emisi, hal pertama kali yang harus diukur adalah berapa emisi yang dihasilkan.

Biasanya, pendekatan konsensus di seluruh dunia adalah mengategorikan emisi menjadi tiga kategori atau ruang lingkup. Pertama terkait energi yang dikonsumsi langsung oleh perusahaan, termasuk antara lain pembelian gas alam, diesel, dan minyak bumi. Sementara itu, ruang lingkup kedua adalah daya yang didapatkan dari pemasok listrik.

Baca Juga: Jokowi: Kerja Keras Wujudkan Nol Emisi Karbon di 2060

Terakhir, ruang lingkup ketiga berkaitan dengan banyak emisi lainnya, termasuk emisi yang dihasilkan oleh rantai pasok, baik di hulu maupun di hilir.

Dia menyebutkan Mowilex telah mengambil langkah mengurangi risiko dari emisi karbon, untuk mendukung Indonesia menjadi negara yang mencapai status karbon netral pada tahun 2060.

“Kami telah tersertifikasi sebagai perusahaan netral karbon dalam lima tahun terakhir,” ujarnya.

Perusahaan juga telah mengambil upaya-upaya lanjutan untuk mengurangi emisi karbon, termasuk mengubah sistem pencahayaan dan sistem pendinginan, mengubah bahan bakar diesel menjadi elektrik untuk forklift, hingga berinvestasi dalam panel surya.

Dalam empat tahun terakhir, langkah yang diambil Mowilex termasuk termasuk unsur-unsur yang terdapat dalam cakupan tiga yang sepenuhnya bersifat sukarela.

“Jadi, pada dasarnya, kami juga memperhitungkan emisi yang dihasilkan pada rantai yang dihasilkan pada rantai pasok kami,” imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia Butuh Investasi Capai Emisi Nol Bersih 2060

Pihaknya melibatkan pihak ketiga yang independen untuk mengevaluasi bisnis Mowilex dalam rangka memverifikasi jejak karbon dan memberikan sertifikasi karbon netral.

Niko mengaku, beberapa dari proyek Mowilex telah disertifikasi oleh Badan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), termasuk pembelian listrik energi terbarukan dari PLN. Mowilex juga telah menggunakan jasa para ahli di Indonesia dan di dunia yang sertifikasi dan tervalidasi untuk mengurangi atau menyerap karbon.

“Kami juga memutuskan untuk menyelesaikan penanaman sekitar 50 ribu pohon di Indonesia dengan bantuan dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),” ucap CEO PT Mowilex Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar