07 Desember 2023
17:42 WIB
Editor: Rikando Somba
BELITUNG- Hasil survei Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia berada di atas 52,3 poin. Artinya selama 25 bulan secara berturut-turut industri manufaktur Indonesia sedang ekspansi. Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menjabarkan arti PMI ini secara luas.
Agus menyatakan pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia memecahkan rekor tertinggi secara berturut-turut selama 25 bulan terakhir.
"Sektor industri manufaktur ini memecahkan rekor Indonesia selama 25 bulan ini," kata Agus Gumiwang Kartasasmita saat meresmikan smelter titanium di Desa Batu Rusa Bangka, Kamis (7/12).
Menteri Agus juga menyitir hasil survei instrumen internal dari BRIN. Survei ini menyebut indeks kepercayaan industri yang diluncurkan November tahun lalu dan dibandingkan dengan November tahun ini, hasilnya juga berada di atas 52,3 poin. Ini mengartikan bahwa manufaktur Indonesia sedang tumbuh.
Menurut dia, hasil survei dua lembaga ini tentunya mematahkan pandangan bahwa Indonesia sedang terjadi proses diindustrilisas.
"Ini penting saya sampaikan, agar masyarakat bisa membantu Kementerian Perindustrian untuk menjelaskan, bahwa tidak benar Indonesia memasuki proses diindustrilisasi, bahkan faktanya sebaliknya," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan hasil riset bidang energi dan manufaktur selama 2023 untuk mendukung Indonesia Emas 2045.
Wakil Kepala BRIN Amarulla Oktavian di Jakarta, Rabu, mengatakan bidang energi dan manufaktur BRIN selama 2023 meriset berbagai teknologi transportasi, kekuatan struktur, hidrodinamika, pengujian dan standar, industri proses dan manufaktur, konversi dan konservasi energi serta sistem produksi berkelanjutan dan penilaian daur hidup.
"Indonesia Emas merupakan visi jangka panjang pemerintah semoga hasil riset dapat memberikan gagasan ilmu pengetahuan, serta wadah untuk berinteraksi antara periset dengan masyarakat," katanya, dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, pada 2045 Indonesia diprediksi mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah penduduk lebih dari 65 persen dalam usia produktif. Dan, menilik dinamika demografi kini.
Dia menilai peluang Indonesia cukup besar didorong dengan megatren dunia di antaranya adalah populasi global yang semakin meningkat yang diperkirakan mencapai 9,5 miliar.
Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu mengatakan melalui riset dan inovasi yang dibuat ini bisa berkontribusi dalam meningkatkan manufaktur di Indonesia.
"Semoga apa yang kami lakukan ini tidak hanya berkontribusi terhadap program dan visi pemerintah tetapi juga bisa meningkatkan PDB di Indonesia," katanya.