c

Selamat

Kamis, 9 Mei 2024

EKONOMI

07 September 2023

08:27 WIB

Industri Logistik Hadapi Tantangan, McEasy Tawarkan Solusi iFuel

McEasy menyebut iFuel mampu mendeteksi pencurian bahan bakar yang dihadapi industri logistik.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Industri Logistik Hadapi Tantangan, McEasy Tawarkan Solusi iFuel
Industri Logistik Hadapi Tantangan, McEasy Tawarkan Solusi iFuel
Ilustrasi. Truk angkutan batu bara melaju di Jalan Lintas Sumatera, Batanghari, Jambi, Kamis (9/2/2023). Antara Foto/Wahdi Septiawan

JAKARTA - McEasy, perusahaan penyedia solusi bisnis digital Software-as-a-Service (SaaS) bagi operator logistik dan transportasi, melihat adanya tantangan serius dalam mengelola aliran barang dan jasa di rantai pasokan.

Menurut McEasy Indonesia, industri logistik dihadapkan oleh temuan memprihatinkan dalam Logistic Performance Index (LPI) 2023. Skor LPI Indonesia disebutkan 3,0 dan menempati urutan 63 dari sebelumnya 46 di tahun 2018. 

Indonesia pun jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga Singapura yang memiliki skor 4,3 dan berada di peringkat pertama.

Ada enam indikator pengukuran LPI yang dilakukan Bank Dunia terhadap 139 negara, mulai dari kepabeanan, infrastruktur, pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas logistik, timeline, serta pelacakan dan penelusuran (tracking and tracing).

Pada kompetensi dan kualitas logistik, Indonesia mendapat skor 2,9. Indikator pelacakan dan penelusuran serta timeline juga turun, masing-masing mendapat skor 3 dan 3,3. Seluruhnya turun dari skor tahun 2018.

Melihat hal ini, CEO McEasy, Raymond Sutjiono menilai industri logistik perlu solusi iFuel, yakni teknologi sensor kendaraan yang mampu membawa pengendalian dan efisiensi bahan bakar ke tingkat yang belum pernah ada sebelumnya.  

Baca Juga: Otoritas Kepabeanan ASEAN Bahas Harmonisasi Barang

“Hasil ini mencerminkan beberapa masalah kritis dalam infrastruktur logistik, efisiensi transportasi dan hal lainnya. Kami menghadirkan iFuel sebagai solusi inovatif untuk perubahan dalam pengelolaan rantai pasokan dan manajemen bahan bakar di Indonesia," katanya dalam pernyataan resmi, Rabu (6/9).

Dia menjelaskan, iFuel membawa perubahan mendasar dalam pengendalian dan efisiensi penggunaan bahan bakar berbagai armada kendaraan, seperti truck dan bus, yang dimiliki perusahaan.

Hal ini karena iFuel memiliki kemampuan untuk memantau, mengintegrasikan dan menganalisis data dengan Fleet Management System, termasuk fitur Driver Scorecard secara real-time.

"Dengan akurasi mencapai lebih dari 90%, iFuel memungkinkan armada untuk dapat memantau volume bahan bakar secara presisi," ujarnya.

Deteksi Pencurian Bahan Bakar
Dia juga menuturkan dashboard intuitif iFuel memberikan visualisasi data yang mudah dimengerti sehingga memungkinkan pengambil keputusan di perusahaan untuk mengambil tindakan tepat dan responsif.

Laporan iFuel dapat mengidentifikasi titik pengisian bahan bakar, memberikan informasi tentang efisiensi bahan bakar lalu memberikan notifikasi terkait penurunan atau penambahan bahan bakar yang mencurigakan dalam waktu di bawah 10 menit.

Integrasi iFuel, lanjutnya, memiliki teknologi telematika dan GPS sebagai manfaat tambahan dalam meningkatkan perilaku berkendara yang merujuk pada gaya pribadi pengemudi dalam mengelola kecepatan, percepatan, pemilihan gigi yang berdampak signifikan pada kinerja emisi kendaraan.

Selain itu, keputusan yang diambil oleh pengemudi dalam berbagai kondisi berkendara juga berkontribusi pada emisi kendaraan.

Peringatan secara real-time terkait perilaku berisiko, seperti kecepatan berlebihan, pengereman mendadak atau tikungan tajam akan membantu armada mengurangi potensi insiden dan menjaga kendaraan mereka agar selalu kondisi terbaik.  

"Kemampuan iFuel yang tak kalah penting adalah mendeteksi adanya pencurian bahan bakar. Dengan memantau kapasitas bahan bakar yang tidak biasa dan melacak lokasi secara akurat, armada dapat merespons tindakan mencurigakan dengan cepat, mengurangi kerugian akibat tindakan kriminal," terangnya.

Baca Juga: Pos Indonesia Dipercaya Pimpin BUMN Logistik

Dalam konteks hasil buruk Indonesia pada LPI, McEasy telah mengamati banyak perusahaan yang masih melakukan monitoring bahan bakar secara manual yang dapat meningkatkan risiko pencurian bahan bakar tersebut.

Ini seperti memberikan uang bensin kepada pengemudi, mencatat melalui cara manual data odometer untuk dianalisis estsimasi efisiensi bahan bakar selama perjalanan sebagai antisipasi pencurian bahan bakar.

“Dengan IFuel yang dapat memudahkan untuk menangkap kasus pencurian bahan bakar serta identifikasi pemborosan bahan bakar pada kendaraan, kami melihat tren pelaku logistik dan transportasi yang menggunakan fitur ini dapat memperoleh ROI sampai dengan 300% dari teknologi ini,” sebutnya.

Sebagai informasi, McEasy merilis iFuel dalam 2 pilihan, yaitu iFuel Ultrasonic dan iFuel Stick. Teknologi Ultrasonik dan Stick memiliki perbedaan dalam pemasangan; iFuel Ultrasonik dipasang di bawah tangki, sedangkan iFuel Stick dipasang di dalam tangki yang dilubangi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar