c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

18 September 2023

11:56 WIB

Indonesia Teken Kerja Sama dengan Korea National Ppuri Industry Center

Kerja sama Indonesia-Korea Selatan itu fokus untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia (SDM) industri.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Indonesia Teken Kerja Sama dengan Korea National Ppuri Industry Center
Indonesia Teken Kerja Sama dengan Korea National Ppuri Industry Center
Ilustrasi Pekerja merakit sepeda motor listrik Gesits di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meneken kerja sama dengan Korea National Ppuri Industry Center (KPIC) untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia (SDM) industri, termasuk sektor manufaktur.

Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko S A Cahyanto mengatakan lingkup kerja sama dalam Memorandum of Understanding (MoU) itu mencakup pelatihan kapasitas tenaga kerja industri. Selain itu, penerapan sertifikasi standar SDM industri di Indonesia.

"MoU tersebut diharapkan akan memperkuat kerja sama sumber daya manusia (SDM) antara Indonesia dan Korea," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/9).

Eko menjelaskan Ppuri technology adalah istilah dalam Bahasa Korea untuk menyebut suatu teknologi yang digunakan dalam proses dasar di sektor manufaktur.

Ia berharap kerja sama tersebut dapat mengoptimalkan kemampuan SDM industri dalam melakukan proses dasar manufaktur. Terlebih lagi, mengaplikasikan teknologi pemrosesan yang lebih kompleks dalam rangkaian prosedur pengolahan.

Adapun proses dasar manufaktur, di antaranya casting, molds, welding, heat treatment, metal forming, dan surface treatment. Untuk langkah pengolahan berikutnya, SDM perlu mengaplikasikan teknologi canggih.

Seperti halnya, injection press, precise machining, additive manufacturing, industrial film and paper processing, robots, sensor, industrial intelligence software, dan engineering design.

Lebih lanjut, Eko menyampaikan MoU dengan Korea National Ppuri Industry Center juga bertujuan memperluas potensi dan akses pasar bagi sektor industri yang terlibat. Selain itu, meningkatkan investasi dan perdagangan Indonesia-Korea Selatan.

Dirjen KPAII juga berharap MoU tersebut bisa menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea. Dengan demikian, sinergi kedua negara makin erat, terutama dalam memajukan industri.

"Kami optimistis bisa membawa manfaat berkelanjutan bagi kedua pihak dan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kuat di masa depan. Di sisi lain, hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan semakin erat dan sinergi antar industri semakin meningkat," kata Eko.

Fokus Membina SDM Industri Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Chief Executive Director KPIC Kim Hyun-jung meyakini bahwa kerja sama itu akan signifikan meningkatkan daya saing sektor manufaktur di Indonesia. Tidak hanya itu, juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ia menyampaikan tahun ini merupakan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Korea Selatan dan Indonesia. Menurutnya, Indonesia menjadi negara target proyek global pertama KPIC dengan fokus pada pembinaan SDM dalam industri dasar di Indonesia.

Hyun-jung mengutarakan pihaknya juga menyasar penguatan pertukaran timbal balik untuk merumuskan berbagai agenda kerja sama. Ia berharap kolaborasi itu menghasilkan hal positif dan produktif bagi industri utama kedua negara.

"Hubungan bilateral yang semakin erat antara Indonesia dan Korea Selatan telah memunculkan sinergi yang signifikan antara sektor-sektor industri," tutur Hyun-jung.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar