c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

27 April 2023

15:06 WIB

Indonesia Siap Geber Ekspor Seafood Ke Spanyol

Seafood Expo Global (SEG) yang digelar di Barcelona, Spanyol, diharapkan mendongkrak momentum pemulihan dan peningkatan ekspor seafood Indonesia.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Indonesia Siap Geber Ekspor <i>Seafood</i> Ke Spanyol
Indonesia Siap Geber Ekspor <i>Seafood</i> Ke Spanyol
Suasana Paviliun Indonesia Seafood Expo Global (SEG) yang digelar di Barcelona, Spanyol.KKP/Dok

BARCELONA - Indonesia memboyong sejumlah produk unggulan udang, rajungan-kepiting, tuna, tilapia, serta cumi-sotong-gurita ke Seafood Expo Global (SEG) yang digelar di Barcelona, Spanyol. Dalam pameran internasional yang diikuti lebih dari 77 negara tersebut, pemerintah bertekad terus perkuat pasar ekspor perikanan ke Eropa.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo berharap, pameran seafood terbesar di dunia ini dapat mendongkrak momentum pemulihan dan peningkatan ekspor produk perikanan Indonesia di pasar global, khususnya di pasar Eropa dan Uni Eropa.

“Melalui kesempatan ini, kita ikut sertakan yang terbaik dan promosikan produk Indonesia ke pasar internasional," ujar Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/4).

Berdasarkan indentifikasi KKP, Spanyol merupakan hub utama masuknya produk perikanan dunia ke pasar Uni Eropa (UE) dan kawasan Mediterania. Dalam lima tahun terakhir, Spanyol rata-rata menyumbang 18,6% dari kebutuhan impor produk perikanan di Uni Eropa senilai US$6,14 miliar. 

Adapun komoditas utama impor Uni Eropa yang dapat menjadi andalan ekspor Indonesia di antaranya udang, tuna-cakalang-tongkol, dan cumi-sotong-gurita.

Sekretaris Ditjen PDSPKP Machmud mengungkapkan, UE yang beranggotakan 27 negara merupakan pasar tunggal terbesar di sektor kelautan dan perikanan. Karenanya, KKP terus berupaya memaksimalkan potensi ekspornya ke Uni Eropa. 

"Kita bawa produk berkualitas untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu dan bisa menghasilkan produk terbaik," sebut Machmud. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Erwin Dwiyana memaparkan, dalam lima tahun terakhir, rata-rata pangsa pasar Indonesia di Uni Eropa sebesar 1,1% atau senilai US$367 juta dari total rata-rata impor UE yang mencapai US$36,68 miliar. 

Erwin mengakui, angka ini masih jauh di bawah rata-rata pangsa pasar Tiongkok di EU sebesar 6,2%; Vietnam 3,5%; begitu juga India 2,9%.

"Partisipasi Indonesia di SEG merupakan salah satu upaya sinergi antara para pelaku atau eksportir dengan pemerintah untuk meningkatkan market share dan daya saing produk perikanan Indonesia," terang Erwin. 

Paviliun Indonesia berada di Hall 2, Booth #2J501 dan mengusung tagline ‘Indonesia Seafood: Naturally Diverse’. Paviliun Indonesia diisi oleh PT Intimas Surya; PT Toba Surimi Industries; CV Pasific Harvest; PT Inti Lautan Fajar Abadi; PT Dharma Samudera Fishing Industries, Tbk; PT Madah Indonesia Dagang Abadi; PT Central Proteina Prima, Tbk; PT Indo Quality Abadi; PT Rex Canning; PT Bahari Biru Nusantara; dan PT Wahyu Pradana Binamulia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan ekspor hasil perikanan Indonesia tahun ini bisa mencapai US$7,66 miliar setara Rp116 triliun. Target ini merupakan bagian dari indikator kinerja utama Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2023.

Jembatani Misi Dagang
Erwin juga memastikan KKP memfasilitasi Paviliun Indonesia SEG 2023 yang diikuti oleh 11  eksportir Indonesia. Selain memberikan dukungan fasilitasi pameran, kehadiran delegasi KKP pada pameran yang berlangsung 25-27 April 2023 ini juga dalam rangka meningkatkan akses pasar di Uni Eropa.

Peningkatan akses pasar itu dilakukan melalui penguatan kerjasama dengan berbagai mitra. Seperti Swiss Import Promotion Program (SIPPO-Swiss), Global Sustainable Seafood Initiative (GSSI-UNIDO), serta kolaborasi dengan perwakilan RI di Barcelona dan Madrid baik KBRI, Atase Perdagangan, dan ITPC Barcelona.

"Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak mutlak dilakukan untuk mendongkrak ekspor," tutur Erwin.

Melalui kerjasama SIPPO-Swiss, KKP akan menyelenggarakan Misi Pembeli Asing (Foreign Buyer Mission/FBM) untuk menjembatani pertemuan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Eropa. Karenanya, pada pameran SEG tersebut, delegasi KKP melakukan pertemuan dengan beberapa importir Eropa untuk dapat berpartisipasi pada FBM yang akan dilaksanakan pada September 2023. 

Tak hanya itu, KKP juga melakukan gerak cepat dalam menjawab tantangan global terkait produk perikanan berkelanjutan (sustainable seafood product). Ditunjukkan dengan kerjasama dan dukungan kegiatan GSSI-UNIDO dalam peluncuran SeafoodMap selama pameran. 

SeafoodMap merupakan kanal yang mempertemukan pemangku kepentingan yang berkomitmen terhadap seafood berkelanjutan. "Semoga SEG kali ini dapat menghasilkan potensi transaksi minimal US$50 juta," harap Erwin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar