c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 Februari 2022

19:49 WIB

Indonesia - PEA Capai Babak Akhir Perundingan IUAE-CEPA

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau IUAE-CEPA yang mencakup berbagai isu kerja sama ditarget rampung akhir Maret 2022.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Indonesia - PEA Capai Babak Akhir Perundingan IUAE-CEPA
Indonesia - PEA Capai Babak Akhir Perundingan IUAE-CEPA
Tim dari Indonesia dan Persatuan Emirat Arab memfinalkan draf kerja sama kedua negara. ANTARA/KBRI

JAKARTA - Indonesia dan Persatuan Emirat Arab (PEA) telah menyelesaikan putaran ketiga perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (IUAE–CEPA. Perundingan dilaksanakan secara hibrida pada 1–4 Februari 2022 di Semarang, Jawa Tengah.

Delegasi Indonesia dipimpin Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono. Sedangkan, Delegasi PEA dipimpin Assistant Undersecretary International Trade Affairs Sector Ministry of Economy of UAE Juma Mohammed Al Kait.

Djatmiko mengatakan, kedua negara memiliki semangat yang sama untuk segera menyelesaikan perundingan IUAE-CEPA dalam kurun waktu satu tahun. Targetnya, sebelum penutupan Expo 2020 Dubai pada Maret 2022. 

"Oleh karena itu, dalam proses perundingan kedua pihak selalu berupaya untuk bersikap pragmatis dan fleksibel dalam mendorong tercapainya kesepakatan,” ujar Djatmiko dalam keterangan pers yang diterima, Jakarta, Rabu (9/2).

Ia menambahkan, sejak perundingan IUAE–CEPA diluncurkan pada 2 September 2021, Indonesia dan PEA telah melakukan dua kali putaran perundingan dan beberapa kali pertemuan intersesi. 

Hal ini menunjukkan keseriusan kedua pihak untuk mencapai target penyelesaian perundingan dalam kurun waktu satu tahun.

Perundingan IUAE–CEPA mencakup berbagai isu kerja sama yang dibahas dalam sepuluh kelompok kerja. Yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, dan investasi. 

Kemudian, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, hukum dan isu kelembagaan, pengadaan barang/jasa pemerintah, serta ekonomi Islam.

Pada putaran ketiga perundingan IUAE–CEPA ini, Indonesia dan PEA berhasil menyepakati dan menuntaskan pembahasan sebagian besar cakupan isu IUAE-CEPA. Meliputi kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, trade remedies, investasi, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, pengadaan barang/jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, serta ekonomi Islam. 

Kedua pihak sepakat, pembahasan isu lainnya akan dituntaskan dalam waktu dekat. Kedua pihak optimistis proses perundingan akan dapat diselesaikan lebih cepat dari target yang telah disepakati, serta berharap penyelesaian perundingan dapat segera diumumkan dan ditandatangani pada akhir Maret 2022.

Pihaknya menyambut baik penyelesaian pembahasan isu perundingan pada beberapa kelompok kerja. Selain menunjukkan fleksibilitas kedua pihak, sekaligus mengindikasikan dukungan dan kerja sama yang baik antara kementerian dan lembaga terkait di Indonesia. 

"Apabila perundingan CEPA dapat dituntaskan sesuai target, IUAE–CEPA akan menjadi tonggak sejarah baru. Sebagai perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif tercepat yang pernah diselesaikan Indonesia,” sambung Djatmiko.

Pada perundingan putaran ketiga ini, Delegasi Indonesia diperkuat oleh perwakilan dari sejumlah kementerian dan lembaga seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Investasi/BKPM, Kemenko Bidang Perekonomian, Kemenkeu, Kementeriankum-HAM. 

Lalu Kemenag, Kementan, Kemenperin, KKP, Kemenaker, Badan Standardisasi Nasional, BPOM, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, BI, OJK, KPPU, serta Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Sekilas Perundingan IUAE–CEPA
Perundingan IUAE–CEPA pertama kali diluncurkan oleh Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri PEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, pada 2 September 2021 di Bogor, Jawa Barat. 

Sebelum perundingan putaran ketiga ini digelar, Indonesia dan PEA telah melakukan dua kali putaran perundingan, yaitu pada 2-4 September 2021 di Bogor, Jawa Barat, dan pada 28-30 Oktober 2021 di Dubai.

Perundingan IUAE-CEPA telah mendapatkan dukungan pimpinan kedua negara, yaitu Presiden RI Joko Widodo dan Putera Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. 

Hal ini disampaikan Presiden RI saat menerima kunjungan Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri PEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi pada 3 September 2021 di Istana Merdeka, Jakarta. 

Pada kesempatan tersebut, Presiden RI menyampaikan harapan agar proses perundingan IUAE–CEPA dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun.

Hubungan dagang kedua meningkat pada masa pandemi. Total perdagangan Indonesia–PEA pada 2021 mencapai US$4,04 miliar atau meningkat 37,88% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$2,93 miliar. 

Pada 2021, ekspor Indonesia ke PEA tercatat sebesar US$1,89 miliar atau meningkat 52,15% dibandingkan ekspor tahun 2020 yang sebesar US$1,24 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke PEA adalah perhiasan, minyak sawit, mobil dan kendaraan bermotor, peralatan komunikasi, kain tenun sintetis, produk kertas, serta tabung dan pipa besi.

Sedangkan, impor Indonesia dari PEA tercatat sebesar US$2,14 miliar atau meningkat 27,33% dibandingkan impor di 2020 yang sebesar US$1,68 miliar. 

Komoditas impor utama Indonesia dari PEA yaitu minyak dan gas bumi, produk setengah jadi besi atau baja, alumunium tidak ditempa, logam mulia koloid, sulfur, polimer propilena, dan hidrokarbon acyclis.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar