c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 September 2022

19:30 WIB

Indonesia Bukukan Kontrak Dagang Cangkang Kernel Sawit US$138,2 Juta

Jepang juga merupakan salah satu mitra dagang dan investor terbesar bagi Indonesia.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Indonesia Bukukan Kontrak Dagang Cangkang Kernel Sawit US$138,2 Juta
Indonesia Bukukan Kontrak Dagang Cangkang Kernel Sawit US$138,2 Juta
Petani mengumpulkan buah sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (9/5/2022). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TOKYO - Indonesia membukukan kontrak dagang cangkang kernel kelapa sawit (palm kernel shell) untuk kebutuhan energi terbarukan Jepang yang bernilai US$138,2 juta. Kesepakatan ini dilakukan melalui pertemuan bisnis (business meeting) dan penandatanganan kesepakatan dagang. 

Kementerian Perdagangan RI bersama Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) memfasilitasi enam perusahaan komoditas cangkang kernel kelapa sawit Indonesia. Pertemuan bisnis yang menghasilkan kontrak dagang tersebut merupakan bagian dari rangkaian misi dagang bertajuk 'Business Meeting of Indonesia Palm Kernel Shell' yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang, Senin (26/9).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menuturkan, pelaksanaan pertemuan bisnis tersebut merupakan langkah konkret dan kolaborasi pemerintah RI pusat, perwakilan RI di Jepang, dan asosiasi dalam meningkatkan ekspor komoditas cangkang kernel kelapa sawit Indonesia ke Jepang.

“Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas cangkang kernel kelapa sawit. Pada 2021, sebesar 87,1% tujuan ekspor cangkang kernel kelapa sawit adalah negara Jepang," kata Didi pada kesempatan terpisah di Jakarta, Rabu (28/9).

Didi juga mengapresiasi dukungan serta kerja sama APCASI dan perwakilan dagang Jepang, yang berkolaborasi bersama perwakilan RI di Jepang dalam meningkatkan ekspor energi terbarukan cangkang kernel kelapa sawit Indonesia ke Jepang.

Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyampaikan, Indonesia merupakan ‘mitra alami’ Jepang. Artinya, Indonesia dan Jepang sudah memiliki hubungan diplomatik sejak 1958. Jepang juga merupakan salah satu mitra dagang dan investor terbesar bagi Indonesia. 

Kementerian Investasi/BKPM mencatat, selama Januari-Juni 2022, Jepang merupakan negara asal investasi terbesar ke-4 di Indonesia. Dengan realisasi investasi mencapai US$1,7 miliar atau mencakup 8,1% dari keseluruhan realisasi investasi asing di dalam negeri.

Dalam hal energi terbarukan, Pemerintah Jepang berkomitmen meningkatkan pembangunan pembangkit listrik yang bersumber dari bahan energi terbarukan, sehingga memerlukan pasokan yang berkualitas dan stabil.

“Indonesia sebagai penghasil cangkang kernel kelapa sawit terbesar sangat mungkin untuk memenuhi permintaan produk tersebut di Jepang untuk sumber energi biomassa. Sehingga, Indonesia dapat terus meningkatkan perannya sebagai pemasok cangkang kernel kelapa sawit utama ke Jepang,” sebut Heri. 

Lebih lanjut, menurutnya, pelaksanaan pertemuan bisnis ini juga dapat mendorong kerja sama bisnis ke bisnis (business to business). Serta meningkatkan ekspor Indonesia di sektor energi terbarukan, khususnya cangkang kernel kelapa sawit.

Potensi Ekspor Besar

Ketua APCASI Dikki Akhmar menyampaikan, potensi cangkang kernel kelapa sawit Indonesia sangat besar. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengupayakan peningkatan daya saing melalui keberpihakan regulasi dan kebijakan, yang menjadikan harga cangkang kernel kelapa sawit sangat kompetitif dibanding dengan negara lain. 

"Peluang investasi dan perdagangan produk turunan sawit untuk biomassa tidak hanya berupa cangkang kernel kelapa sawit, tetapi juga beberapa alternatif lainnya seperti tandan sawit kosong (empty fruit bunch) juga terbuka lebar bagi para perusahaan Jepang," tambah Dikki.

Kepala ITPC Osaka Dicky Farabi menambahkan, beberapa pelaku usaha Jepang seperti Hanwa menyampaikan tanggapan positif akan penyelenggaraan pertemuan bisnis ini. 

"Pelaku usaha Jepang yang mengikuti misi dagang ini mengapresiasi dan makin memahami kondisi dan perkembangan cangkang kernel kelapa sawit Indonesia, serta potensi energi biomassa lainnya yang dapat memenuhi pasokan di Jepang," pungkas Dicky.

Rangkaian misi dagang ke Jepang ini juga hasil kerja sama Kemendag dengan KBRI di Tokyo, Kemenperin, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, dan APCASI. Kegiatan misi dagang dihadiri sebanyak 40 peserta dan diikuti perusahaan-perusahaan Jepang seperti Hanwa, Iwatani, dan Misec.

Pada 2021, total perdagangan Indonesia dan Jepang mencapai US$32,5 miliar. Nilai ini naik 33,54% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$24,3 miliar. Sementara itu, total perdagangan sepanjang 2021 sudah melebihi tahun 2019 yang sebesar US$31,7 miliar.

Ekspor Indonesia ke Jepang tahun 2021 naik 30,67 persen dan ekspor Jepang ke Indonesia juga naik 37,22%. Sedangkan periode Januari-Juli 2022, total ekspor cangkang kernel kelapa sawit (HS Code 14049091) Indonesia ke Jepang tercatat sebesar US$207,5 juta atau meningkat 16,51% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kemendag mengidentifikasi, capaian dagang tersebut menandakan Indonesia dan Jepang tumbuh bersama dan saling membutuhkan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar