08 November 2021
13:25 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan kontrak (purchasing order) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Australia untuk komoditas kopi instan dan kertas sebesar US$45,2 juta atau sekitar Rp607,67 miliar.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menjelaskan, sejak awal pembukaan TEI-DE 2021, Australia sudah dua kali berpartisipasi dalam signing trade commitment. Kemendag berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama ekonomi antar kedua negara.
"Penandatanganan yang kedua ini mencapai US$45,2 juta. Sebelumnya, nilai kontrak dagang antara Indonesia dan Australia tercatat mencapai US$108,9 juta,” kata Didi dalam keterangan pers yang diterima, Jakarta, Senin (8/11).
Didi menyampaikan, termasuk penandatanganan kontrak tersebut, total nilai transaksi trade commitment selama TEI-DE 2021 tercatat lebih dari US$1,02 miliar.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh perwakilan pemerintah Indonesia yang telah mendukung penuh dan memfasilitasi kerja sama antara Indonesia dengan berbagai mitra dagang,” ujarnya.
Meskipun sesi interaktif di TEI-DE sudah berakhir, lanjutnya, para buyers tetap bisa mengeksplorasi produk dan jasa unggulan Indonesia hingga 20 Desember 2021.
“Silakan jelajahi setiap kategori produk dan jasa di www.tradexpoindonesia.com untuk mengenal lebih jauh tentang produk dan jasa ekspor Indonesia,” imbuh Didi.
Total perdagangan Indonesia-Australia pada periode Januari–Agustus 2021 tercatat sebesar US$7,93 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Australia sebesar US$2,14 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Australia sebesar US$5,79 miliar.
Sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan, sesi interaktif TEI-DE 2021 telah resmi berakhir. Pada 21 Oktober–4 November 2021 atau dua pekan penyelenggaraan, sesi ini berhasil mencatat total nilai transaksi sementara sebesar US$3,99 miliar.
Kemendag mencatat, hingga Kamis (4/11) TEI-DE 2021 berhasil menghadirkan 834 peserta, bahkan nilai transaksi berhasil melampaui target awal. “Transaksi (sementara) sebesar US$3,99 miliar tersebut, jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar US$1,5 miliar,” ujar Menteri Lutfi, Sabtu (6/11).
Hasil Transaksi Sementara TEI-DE 2021
Mendag menjabarkan, keseluruhan nilai transaksi tersebut didapatkan melalui kegiatan penjajakan bisnis sebesar US$2,52 miliar; penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebesar US$978,81 juta; transaksi kegiatan Perwakilan Perdagangan RI sebesar US$494,41 juta; dan transaksi harian sebesar US$1,71 juta.
“Keberhasilan ini berkat kerja keras berbagai pihak, termasuk perwakilan perdagangan RI yang berhasil menjaring sebanyak 3.573 buyers dari 133 negara mitra dagang serta sebanyak 4.288 buyers lokal,” ungkap Mendag.
Produk yang berhasil menarik minat buyers pada TEI 2021 yaitu produk suplai medis sebesar US$280,61 juta (7,02%); minyak kelapa sawit sebesar US$278,20 juta (6,96%); kertas dan produk kertas sebesar US$52,02 juta (6,31%); produk kimia sebesar US$114 juta (2,85%).
Kemudian kopi, teh dan coklat sebesar US$113,72 juta (2,85%); makanan olahan sebesar US$87,98 juta (2,2%); otomotif sebesar US$73 juta (1,83%); minyak kelapa sebesar US$65,58 juta (1,64%); dan produk karet sebesar US$54,80 juta (1,37%).
Sementara, 10 negara tujuan ekspor dengan nilai transaksi terbesar yaitu Mesir sebesar US$560,22 juta (14,02%); Brasil sebesar US$285,8 juta (7,15%); Jepang sebesar US$52,58 juta (6,32%); Australia sebesar US$108,95 juta (2,73%); China sebesar US$100,25 juta (2,51%).
Selanjutnya, Malaysia sebesar US$87,89 juta (2,2%); Arab Saudi sebesar US$53,08 juta (1,33%); Belanda sebesar US$13,83 juta (0,35%); India sebesar US$8,02 juta (0,2%); dan Korea Selatan sebesar US$2,81 juta (0,07%).
Penyelenggaraan Digital Sukses
Mendag menambahkan, dalam penyelenggaraan TEI-DE 2021, konsep katalog digital terbukti mampu memberikan keleluasaan pengunjung dan peserta, untuk mengeksplorasi dan menampilkan informasi seputar produk unggulan Indonesia.
Hingga 4 november 2021 pukul 14.30 WIB, situs web www.tradexpoindonesia.com telah dikunjungi lebih dari 26.000 pengunjung. Selanjutnya, akan dimulai sesi showcase TEI-DE 2021 yang berlangsung hingga 20 Desember 2021.
"Dengan diselenggarakannya sesi tersebut, diharapkan akan membuka peluang lebih besar lagi untuk bertambahnya nilai transaksi yang dihasilkan,” pungkas Mendag. Selain itu, dalam TEI-DE 2021 ini juga diselenggarakan berbagai kegiatan forum bisnis yang dilaksanakan bersama mitra Ditjen PEN Kemendag.
Antara lain TFO Canada, Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda, Findolainden Finlandia, Arise+, Global Reporting Initiative (GRI), Import Promotion Desk (IPD), Swiss Import Promotion Organization, dan Fairventures.
Adapun beberapa tema yang diangkat dalam forum-forum tersebut yaitu tentang indikasi geografis, fair trade, peluang ekspor jasa teknologi informasi (TI), dan penyusunan company profile berstandar sustainability. Secara total telah diselenggarakan sembilan forum bisnis yang diikuti sekitar 1.000 peserta.