05 November 2025
16:09 WIB
Indeks Pembangunan Manusia Naik 0,88 Poin, BPS: Konsisten Meningkat
BPS mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2020 dengan empat komponen pembentuk yang juga naik secara konsisten.
Penulis: Siti Nur Arifa
Petugas sedang melaksanakan imunisasi polio pada seorang anak Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Posyandu Kelurahan Munjul, Jakarta, Selasa (23/7). ValidNewsID/Khairul Kahf
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia di tahun 2025 mencapai 75,90, meningkat dari tahun 2024 yang berada di angka 75,02.
“Pada tahun 2025, Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Indonesia mencapai 75,90 atau dalam kategori tinggi. Angka ini naik 0,88 poin dari tahun 2024 yang sebesar 75,02,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11).
Edy memaparkan, sejak tahun 2020, IPM Indonesia mengalami peningkatan secara konsisten. Jika dirinci menurut komponen pembentuknya, pertama, capaian untuk tahun 2025 terdiri dari umur harapan hidup saat lahir yang mencapai 74,47 tahun. Artinya, pada tahun 2025 rata-rata umur bayi yang baru lahir diperkirakan akan hidup hingga 74,47 tahun.
Baca Juga: BPS: Indeks Pembangunan Manusia Naik dari Semua Komponen Pembentuk
Sementara dari segi pendidikan, rata-rata lama sekolah mencapai 9,07 tahun, yang menandakan bahwa penduduk di usia 25 tahun ke atas di Indonesia di tahun 2025 memiliki rata-rata lama sekolah selama 9,07 tahun atau setara dengan sekolah menengah pertama di kelas 3. Pada saat bersamaan, harapan lama sekolah masyarakat Indonesia sebesar 13,3 tahun.
“Artinya penduduk Indonesia yang berusia 7 tahun pada tahun 2025 diperkirakan akan menempuh pendidikan hingga 13,4 tahun atau setara kuliah di tahun kedua,” tambah Edy.
Komponen terakhir yakni dari segi pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan pada tahun 2025 sebesar Rp12,80 juta. Artinya, rata-rata pengeluaran riil penduduk Indonesia tahun 2025 mencapai Rp12,80 juta untuk satu tahun dan per kapita atau per orang.
Pertumbuhan IPM Secara Spasial
Lebih lanjut, Edy menjelaskan capaian IPM secara spasial di mana provinsi dengan capaian IPM terendah di tahun 2025 adalah Provinsi Papua Pegunungan dengan nilai IPM sebesar 54,91, sedangkan provinsi dengan IPM tertinggi adalah DKI Jakarta dengan nilai IPM sebesar 85,05.
Apabila dilihat menurut kategori, sebanyak tiga provinsi di Indonesia berkategori IPM sangat tinggi di atas 80 poin, diikuti 30 provinsi berkategori tinggi dengan kisaran IPM 70-80 poin.
Baca Juga: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023 Naik Ke Level 73,77 Poin
Kemudian, empat provinsi mencatat capaian IPM berkategori sedang di kisaran 60-70 poin, diikuti satu provinsi yaitu Papua Pegunungan dengan IPM berkategori rendah di bawah 60 poin.
Edy menambahkan, Papua Barat Daya mengalami peningkatan status pembangunan atau IPM dari sedang menjadi tinggi. Sementara kenaikan IPM tertinggi diraih oleh Provinsi Jawa Barat sebesar 0,98 poin diikuti kenaikan IPM terendah diperoleh Provinsi Papua Tengah sebesar 0,39 poin.