c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

04 Oktober 2023

20:50 WIB

IKAPPI Minta DKI Antisipasi Kenaikan Harga Cabai Dan Ayam

Pemerintah diminta serius melakukan upaya penguatan pangan melalui program pangan yang lebih aktif dan masif

IKAPPI Minta DKI Antisipasi Kenaikan Harga Cabai Dan Ayam
IKAPPI Minta DKI Antisipasi Kenaikan Harga Cabai Dan Ayam
Pedagang menyortir cabai yang tidak layak jual di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (24/0 8/2022). Validnews/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta Pemerintah Provinsi DKI mengantisipasi kenaikan harga cabai dan daging ayam yang terus naik dalam beberapa hari terakhir.
 
"Beberapa komoditas mengalami kenaikan. Jadi kami meminta pemerintah untuk mengantisipasi beberapa hal yang berpotensi mendorong kenaikan pangan tersebut," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Syahrul Reza Saputra di Jakarta, Rabu (4/10).
 
Untuk beberapa komoditas, Reza menuturkan, ada gejala kenaikan harga terus terjadi ke depan. Misalnya, cabai merah keriting naik Rp500 menjadi Rp46.000, cabai rawit merah naik Rp1.000 jadi Rp46.500, cabai merah besar atau TW jadi Rp54.000, bawang putih naik dari Rp40.000 ke Rp49.000.

"Ayam juga ada kenaikan (jadi) Rp40 ribu, telor juga mengalami kenaikan walaupun cuma Rp200," katanya.
 
Karena itu, dia meminta pemerintah untuk serius melakukan upaya penguatan pangan melalui program pangan yang lebih aktif dan masif. Diharapkan dalam kondisi dan situasi apapun dapat mempertahankan swasembada pangan sebagai salah satu kekuatan Tanah Air dalam menjaga ketahanan pangan.
 
Anggota Komisi B DPRD DKI Suhud Alynudin mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menindak tegas pelaku pungutan liar (pungli) subsidi pangan murah di kawasan Jakarta Utara.
 
"Saya harap Pak Gubernur (Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono) segera membenahi carut-marut pembagian subsidi pangan bagi masyarakat," kata Suhud dalam Rapat Paripurna DPRD DKI di Jakarta, Senin (3/10).
 
Dalam kesempatan itu, Suhud memutar rekaman suara dari telepon genggam miliknya yang memperdengarkan percakapan seseorang yang diduga melakukan pungutan liar, memasang harga Rp20 ribu hingga Rp50 ribu dalam antrean subsidi pangan. Dia menambahkan, rekaman itu didapat dari laporan warga yang ada di lapangan kawasan Jakarta Utara, yakni RW 07 Cilincing, Koja dan Kelapa Gading.

Segera Turun
Akhir September lalu, sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, berharap harga ayam potong segera turun karena tingginya harga berimbas terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Salah satu pedagang ayam, Rohmah di Pasar Ciracas, misalnya mengatakan, kenaikan harga ayam per ekor berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000.
 
"Biasanya harga ayam yang kecil Rp28.000, namun saat ini mencapai Rp 35.000 per ekor. Begitu pun, harga ayam ukuran sedang dari Rp45.000 menjadi Rp50.000 per ekor," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Sementara untuk harga ayam berukuran paling besar dengan bobot sekitar dua kilogram melonjak dari yang sebelumnya berkisar Rp70.000-Rp75.000 menjadi Rp 80.000 per ekor.
 
Akibat kenaikan harga ayam itu, kata dia, para pedagang terpaksa menambah modal. Namun, jumlah pembeli berkurang drastis. "Omzet berkurang sampai separuhnya, 50%. Pembeli juga berkurang, mengeluh kenapa harga mahal. Saya jelaskan ya memang belum turun, kalau sudah saya pasti turunkan," kata Rohmah.
 
Pedagang ayam lainnya, Santi mengatakan, kenaikan harga ayam yang terjadi sejak April 2023 itu berasal dari peternak ayam. "Dari tingkat peternak ayam sudah naik sehingga para pedagang hanya bisa mengikuti kenaikan harga yang ditetapkan," ujarnya.
 
Santi berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menurunkan harga ayam agar tidak memberatkan masyarakat. Salah satu pembeli, Sampun mengaku kenaikan harga ayam ini menyebabkan keuntungan dagangannya sebagai pedagang pecel ayam merosot karena harus merogoh uang lebih banyak untuk modal.
 
"Keuntungan sekarang berkurang karena harga ayam tidak turun. Saya tidak menaikkan harga pecel ayam, khawatir pelanggan berkurang," ujarnya.
 
Dia berharap pemerintah bisa mengatasi tingginya harga ayam tersebut sehingga bisa kembali stabil. "Harapannya ya harga ayam cepat turun, stabil seperti dulu. Karena sebelumnya harga ayam sempat turun tapi tetap saja hitungannya masih mahal, belum normal," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar