c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

15 Oktober 2024

09:42 WIB

IHSG Menguat Jelang Rilis Neraca Dagang September

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (15/10) diprediksi bergerak menguat dalam kisaran 7.500-7.600.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">IHSG Menguat Jelang Rilis Neraca Dagang September</p>
<p id="isPasted">IHSG Menguat Jelang Rilis Neraca Dagang September</p>

Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.559,65 pada perdagangan Selasa (15/10).

IHSG dibuka pada zona hijau. Hingga pada pukul 09.15 WIB, IHSG menguat sebesar 35,53 poin atau 0,47% menjadi ke level 7.595,19.

Senada dengan hal tersebut, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan IHSG pada Selasa bergerak menguat.

"IHSG hari ini (15/10) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.500-7.600," kata Ratih dalam kajian resmi, Selasa (15/10).

Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain dari dalam negeri, IHSG kembali menguat menjelang pengumuman posisi Menteri pada pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Sementara, nilai tukar rupiah JISDOR yang kembali menguat ke level US$15.581 per dolar AS juga memberikan sentimen positif bagi pasar ekuitas.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) nasional pada Agustus 2024 sebesar US$425,1 miliar atau tumbuh 7,3% yoy, sekaligus lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar US$414,3 miliar.

Kenaikan ULN terjadi pada segmen ULN pemerintah dan ULN Swasta. Jika diakumulasi, rasio ULN terhadap PDB sebesar 31%, sebanyak 84,3% berupa utang jangka panjang.

Sementara, pekan ini pelaku pasar menanti keputusan suku bunga BI-Rate yang berpotensi turun 25 bps menjadi 5,75%.

Dari mancanegara, Bursa Wall Street menguat terbatas, namun Indeks Dow Jones dan Nasdaq kembali melaporkan rekor all time high. Pelaku pasar optimis pendapatan emiten tetap solid meskipun mendapat tekanan dari suku bunga yang tinggi.

Dari Asia, surplus neraca dagang Tiongkok pada September 2024 sebesar US$81,71 miliar atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$75,5 miliar. Secara tahunan ekspor tumbuh 2,4%, semantara impor tumbuh minimalis sebesar 0,3% sejalan lesunya daya beli.

Sebelumnya, pada perdagangan Senin (14/10), IHSG ditutup menguat 0,52% atau 39,05 poin ke level 7.559. Penguatan IHSG dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi sebesar 1,74% dan energi 1,04%.

Asing membukukan net sell sebesar Rp247.49 miliar di pasar regular dengan saham-saham yang paling banyak dijual, seperti BBRI, ASII, SMGR, BMRI, dan BRIS. Sentimen IHSG dari kondusifnya bursa global serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Mixed Cenderung Menguat
Secara terpisah, PT Reliance Sekuritas Tbk memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak mixed cenderung menguat.

"Dari dalam negeri, hari ini pasar akan menanti rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan September. Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dengan support pada level 7.480 dan resistance pada level 7.642," tulis Tim Riset, Selasa (15/10).

Dari bursa Asia, pada pagi ini telah diperdagangkan mixed. Saat laporan ini ditulis, perdagangan indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat 1,14%. Sedangkan, indeks Kospi diperdagangkan melemah 0,16%.

China melaporkan pertumbuhan ekspor-impor yang berada dibawah perkiraan pasar sejalan dengan aktivitas manufaktur yang menurun. Ekspor pada September 2024 tumbuh 2,4% yoy diikuti impor tumbuh melambat sebesar 0,3% yoy pada September 2024.

Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami serta indikator stochastic masih dalam keadaan golden cross mulai meninggalkan area oversold. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikannya.

Adapun, saham yang memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang, yaitu INDY, BBTN, BREN, dan ARTO.

Sementara itu dari bursa US, mayoritas indeks utama ditutup mayoritas menguat disebabkan optimisme rilis kinerja keuangan Kuartal III/2024 perbankan terbesar di Amerika Serikat, yakni Bank of America, Citigroup, Goldman Sachs, dan beberapa korporasi besar lainnya akan membukukan kinerja keuangan yang lebih baik. Selain itu pidato dari beberapa pejabat The Fed mengenai arah kebijakan moneter.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar