02 September 2025
09:43 WIB
IHSG Menguat Jelang Aksi Demonstrasi Lanjutan
Meski dibuka menguat, IHSG diproyeksikan ditutup melemah hari ini. Sentimen negatif datang dari melemah nilai tukar rupiah serta ketidakstabilan kondisi geopolitik nasional.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pegawai membersihkan lantai di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.771,33 pada perdagangan Selasa (2/9).
Ratusan pengemudi ojek online (ojol) akan menggelar aksi damai di sejumlah titik di Jakarta, Selasa (2/9). Beredar informasi, massa akan berkumpul di area IRTI Monas dilanjutkan dengan konvoi melewati beberapa lokasi, seperti Mako Brimob Kwitang, Polres Jakarta Pusat, Kodim Kemayoran, Polres Jakarta Utara, Polres Jakarta Timur, dan kembali lagi ke Monas. Adapun, aksi dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.
Selain itu, mahasiswa diberitakan akan melanjutkan demonstrasi yang diberi nama Indonesia (c)emas jilid II 2025 di gedung DPR.
IHSG langsung dibuka pada zona hijau. Hingga pada pukul 09.22 WIB, IHSG melanjutkan penguatan. IHSG menguat sebesar 92,41 poin atau 1,19% menjadi ke level 7.828,47.
PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 7.649 dan resistance pada level 7.801.
"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.649 dan resistance pada level 7.801 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Selasa (2/9).
Baca Juga: IHSG Merah Di Tengah Ketidakstabilan Kondisi Geopolitik Nasional
Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia melemah. Indeks Nikkei 225 melemah 1,24% dan Indeks Kospi melemah 0,46%.
Sementara itu, indeks utama bursa AS tercatat libur pada hari Senin 1 September 2025.
IHSG pada hari Senin (1/9) ditutup pada level 7.736,06 atau terkoreksi 1,21%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor technology sebesar 2,16% dan transportation & logistics sebesar 2,19%.
Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp2,14 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, dan ADRO.
Baca Juga: Pasar Cermati Kondisi Keamanan Dan Politik Domestik, IHSG Diprediksi Melemah
Sentimen negatif datang dari melemah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta ketidakstabilan kondisi geopolitik nasional.
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk white spinning top, di bawah MA5 dan MA20, indikator Stochastic dead cross.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Berikut saham pilihan hari ini: RAJA, BRMS, MDKA, dan TOBA," urainya.