09 Agustus 2024
08:51 WIB
IHSG Diperkirakan Menguat Hari Ini, Jumat (9/8)
Penguatan Wall Street dan bursa Asia menjadi sentimen bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
Editor: Fin Harini
Seorang karyawan berdiri di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabun gan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/3/2024). Antara Foto/Aprillio Akbar
JAKARTA – Wall Street ditutup menguat pada Kamis (8/8), begitu pula sebagian besar saham Asia. Pergerakan tersebut menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
“Pagi ini Nikkei dibuka menguat 2,1% dan KOSPI naik 1,8%. Kami perkirakan IHSG akan menguat hari ini, seiring dengan sentimen dari pasar global dan regional,” tulis Samuel Sekuritas Indonesia dalam laporan riset harian, Jumat (9/8).
Saham AS ditutup menguat pada perdagangan hari sebelumnya. Dow naik 1,76%, S&P 500 menguat 2,3%, Nasdaq bertambah 2,87%.
“Pasar AS ditutup menguat karena data pasar tenaga kerja baru membuat investor optimis akan ekonomi US,” imbuh Samuel Sekuritas.
Yield UST 10Y naik 0,063 bps atau 1,60% ke 3,99%, dan USD Index naik 0,01% ke 103,2.
Pasar komoditas juga ditutup menguat. Harga minyak WTI naik 0,78% menjadi US$76,0/bbl, batu bara bertambah 0,34% menjadi US$145,5/ton, CPO menguat 0,19% menjadi MYR3.676, dan emas naik 1,76% menjadi US$2.426/toz. Hanya nikel turun 0,21% menjadi US$16.200/ton.
Bursa Asia sebagian besar ditutup menguat pada perdagangan kemarin, kecuali Nikkei yang turun 0,74%. Indeks Hang Seng naik 13,97%, dan Shanghai menguat tipis 0,07%.
Sementara itu, EIDO naik 2,3%, sementara IHSG ditutup pada level 7.195 atau melemah 0,24%, dengan investor asing mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp932,7 miliar.
Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp330,5 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar Rp602,2 miliar.
Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BMRI (Rp175,4 miliar), BBCA (Rp138,6 miliar), dan ASII (Rp107,4 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh AMMN (Rp109,6 miliar), BBNI (Rp87,0 miliar), dan ANTM (Rp44,7 miliar).
Top leading movers emiten TPIA, BBRI, BBCA, sementara top lagging movers emiten GOTO, UNTR, MSIN.
Sesuai dengan perkiraan, indeks kepercayaan konsumen Indonesia naik tipis di bulan Juli ke level 123,4 setelah anjlok ke level terendahnya dalam 4 bulan terakhir di bulan sebelumnya sebesar 123,3.
Kenaikan tipis ini menunjukkan sentimen optimis di kalangan konsumen, meskipun nuansa kehati-hatian masih terasa.
Peningkatan ini didorong oleh persepsi yang membaik terhadap kondisi ekonomi saat ini (113,5 dari 112,9) dan ketersediaan lapangan kerja (107,7 dari 106,8).
Namun, ekspektasi pendapatan untuk enam bulan ke depan melemah ke 137,7, dan ekspektasi terhadap prospek ekonomi secara keseluruhan turun tipis ke 133.3, menunjukkan masih adanya ketidakpastian.
IKK sendiri diperkirakan akan tetap flat selama beberapa waktu ke depan karena melambatnya konsumsi dan kapasitas produksi yang terbatas, yang akan menjadi hambatan dalam pencapaian target pertumbuhan pemerintah ekonomi pemerintah di tahun fiskal 2024 sebesar 5%. Samuel Sekuritas memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 4,9%.
Emiten yang Jadi Sorotan
Terdapat beberapa emiten yang menjadi sorotan pagi ini. Pertama, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), telah mengakuisisi 35,6 juta saham 29Metals di Bursa Efek Australia, setara dengan 5,07% dari total saham perusahaan tersebut.
Akuisisi ini dilakukan oleh dua entitas anak BUMA dengan rincian BUMA AU 1,14% dan BUMA SG 3,94% saham.
Emiten berikutnya adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatat penyerapan anggaran capex selama Semester I/2024 dengan nilai sekitar Rp12,3 triliun. Angka ini sebesar 33,24% dari total anggaran 2024.
Sebesar 70% dari capex, dialokasikan untuk bisnis alat berat dan pertambangan, sementara 30% sisanya digunakan untuk berbagai lini bisnis lainnya, seperti perkebunan, agribisnis, serta operasional penjualan perusahaan.
Berikutnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang telah memulai pengaliran gas sebesar 1,1 MMscfd dari ORF Tambakrejo, Semarang, melalui pipa Cisem I menuju Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, sejak 26 Juli.
Selain itu, PGAS juga telah menandatangani MoU dengan PT Likuid Nusantara Gas (PT LNG) untuk menjajaki potensi kerja sama di bidang LNG di Jawa Timur.
Terakhir, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana mengadakan RUPSLB pada 30 Agustus 2024 dengan agenda utama meminta persetujuan untuk menerbitkan sekitar 120,1 miliar saham (10%).
Harga pelaksanaan dan calon investor belum diumumkan. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan anak usahanya.
GOTO juga akan menarik kembali saham treasuri hasil buyback tahun 2021 dan 2022 dengan pengurangan modal sekitar 10,2 miliar saham atau 8% dari total saham treasuri.
Agenda terakhir adalah pergantian CFO. Jacky Lo, Chief Financial Officer, mengajukan pengunduran diri pada 16 Juli 2024, dan akan digantikan oleh Simon Tak Leung Ho.
“Aksi ini menunjukkan GOTO memerlukan tambahan dana untuk kelangsungan operasional perusahaan dan anak usahanya. Selain itu, langkah ini juga akan mengakibatkan efek dilusi sebesar 9,09%,” sebut Samuel Sekuritas.