13 Desember 2024
09:38 WIB
IHSG Akhir Pekan Diprediksi Melemah di 7.340-7.435
IHSG hari ini (13/12) diprediksi melemah dalam kisaran 7.340-7.435
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Pegawai berjalan di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024). Antara Foto/Dhemas Reviyanto
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.394,23 pada perdagangan Jumat (13/12).
IHSG dari awal dibuka di zona merah. Hingga pada pukul 09.25 WIB, IHSG melemah sebesar 16,72 poin atau 0,23% menjadi ke level 7.377,51.
Senada dengan hal tersebut, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memproyeksikan IHSG pada akhir pekan akan melemah.
"IHSG hari ini (13/12) diprediksi melemah dalam range 7.340-7.435," kata Ratih dalam kajian resmi, Jumat (13/12).
Sebelumnya, pada perdagangan Kamis (12/12) IHSG ditutup turun 0,94% atau 70,51 poin ke level 7.394.
Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain dari dalam negeri, IHSG mengalami koreksi senada dengan aksi profit taking setelah menguat dalam empat hari beruntun.
Penurunan IHSG mengikuti outflow investor asing dan depresiasi nilai tukar rupiah. Investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas senilai Rp2,18 triliun pada Kamis (12/12), khususnya terjadi pada saham Big Banks. Sementara, rupiah JISDOR lanjut melemah ke level Rp15.939 per dolar AS pada Kamis (12/12).
Dari sisi fiskal, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga November 2024 tercatat defisit Rp401,8 triliun atau 1,81% dari PDB dengan keseimbangan primer positif sebesar Rp47,1 triliun.
Pendapatan negara mencapai Rp2.492,7 triliun atau 89% dari target APBN dan tumbuh 1,3% yoy. Belanja negara tercatat Rp2.894,5 triliun atau 87% dari target APBN dengan kenaikan 15,3% yoy. Secara keseluruhan, defisit APBN masih dalam batasan yang telah disepakati oleh DPR RI sebesar 2,29% dari PDB.
Dari mancanegara, Bank Sentral Eropa (ECB) pada pertemuan Desember 2024 kembali memangkas suku bunga 25 bps. Pemangkasan suku bunga tersebut terjadi dalam tiga pertemuan beruntun dengan total penurunan 75 bps.
Suku bunga utama refinancing operation menjadi 3,15%. Marginal lending rate berada di level 3,4%, dan deposit rate sebesar 3%.
Di sisi lain, pelaku pasar mencermati inflasi tahunan AS periode November 2024 yang naik 2,7%, setelah bulan sebelumnya di level 2,6%. Pasalnya, dalam pidato Powell di awal Desember lalu menekankan pemangkasan suku bunga lebih moderat dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi AS.
Melanjutkan Pelemahan
Secara terpisah, PT Reliance Sekuritas Tbk memperkirakan IHSG pada hari ini akan melanjutkan pelemahan.
"Kami memproyeksikan pergerakan IHSG akan melanjutkan pelemahannya dengan support pada level 7.329 dan resistance pada level 7.459," tulis Tim Riset, Jumat (13/12).
Dari bursa Asia, pada pagi ini mayoritas diperdagangkan melemah. Saat laporan ini ditulis, perdagangan indeks Nikkei 225 diperdagangkan melemah 0,08%. Sedangkan, index Kospi diperdagangkan melemah 0,27%.
IHSG pada Kamis (11/12) ditutup pada level 7.394,24 atau turun 0,94%. Pelemahan IHSG dipimpin oleh saham-saham sektor transportasi & logistik 1,71% dan keuangan 1,41%.
Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp1,13 triliun di pasar regular dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, dan AADI.
Katalis negatif IHSG datang dari pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mendekati level psikologis Rp16.000.
Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk black spinning top didukung indikator stochastic dead cross pada area overbought. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan penurunannya.
Adapun, saham yang memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang, yaitu MNCN, TPIA, MAPI, dan INCO.
Sementara itu dari bursa US, mayoritas indeks utama ditutup melemah. Sentimen negatif datang dari rilis indeks harga produsen (PPI) bulan November sebesar 3% (yoy) atau lebih tinggi dari konsensus pasar sebesar 2,6% (yoy), serta rilis data klaim pengangguran mingguan sebesar 242.000 atau lebih besar dari konsensus pasar sebesar 221.000.