12 Maret 2024
18:04 WIB
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, terjadi tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat selama momen Idulfitri 2024 mendatang. Tren peningkatan tersebut merupakan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan melibatkan sejumlah pakar dan akademisi di bidang transportasi.
Dari hasil survei tersebut, disampaikan Budi, untuk pergerakan masyarakat secara nasional, berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Idulfitri 2023 yang mencapai 123,8 juta orang.
“Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional, maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta,” tutur Budi dikutip dari keterangan resminya, Selasa (12/3).
Baca Juga: BUMN Siapkan 80 Ribu Kuota Mudik Gratis Lebaran 2024
Ia juga menyatakan jika hasil survei tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan telah diinformasikan kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) terkait seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, Korlantas Polri, BUMN, dan swasta.
Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang berdampak pada kepadatan di simpul dan ruas jalan, Budi juga mengklaim jika pihaknya akan memberlakukan kebijakan yang efektif untuk mengantisipasi hal tersebut, dan akan membentuk pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
“Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” ucap Budi.
Moda Transportasi Pilihan
Berdasarkan hasil survei tersebut dijelaskan secara rinci oleh Budi. Yaitu, daerah asal perjalanan terbanyak berasal dari Jawa Timur yakni 31,3 juta orang (16,2%), disusul Jabodetabek sebanyak 28,43 juta orang (14,7%), dan Jawa Tengah sebanyak 26,11 juta orang (13,5%). Sedangkan untuk daerah tujuan terbanyak diketahui, Jawa Tengah mencapai 61,6 juta orang (31,8%), Jawa Timur sebanyak 37,6 juta orang (19,4%), dan Jawa Barat sebanyak 32,1 juta orang (16,6%).
Sementara untuk jenis moda transportasi yang diminati pemudik terbanyak adalah kereta api yaitu 39,32 juta (20,3%), bus sebanyak 37,51 juta orang (19,4%), mobil pribadi sebanyak 35,42 juta orang (18,3%), dan sepeda motor sebanyak 31,12 juta orang (16,07%).
“Minat masyarakat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tidak hanya covid-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca,” jelasnya.
Baca Juga: KAI Pastikan 344 Perjalanan Tambahan Untuk Lebaran
Lebih lanjut, untuk perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat yaitu H-2 atau Senin, 8 April 2024 bertepatan dengan dimulainya cuti bersama dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7%). Sedangkan perkiraan puncak hari balik adalah H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2%).
Sebagai informasi, setiap tahunnya Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub selalu mengeluarkan survei potensi pergerakan masyarakat dalam masa angkutan lebaran. Survei ini diklaim akuran memberikan potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik, yakni di tahun 2023 jumlahnya mencapai 123,8 juta orang (45,67%).