09 Januari 2024
18:22 WIB
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengungkapkan saat ini ID FOOD menunggu surat penugasan impor untuk daging sapi. Ia berharap surat penugasan bisa segera terbit, setidaknya pada pekan kedua atau ketiga bulan Januari, guna mempersiapkan kebutuhan bulan Ramadan 1446 H yang jatuh pada Maret hingga April 2024.
“Kita menunggu semua beberapa penugasan (impor) terkait stabilisasi. Harusnya tidak lama-lama, di pertengahan Januari atau di minggu ketiga sudah ada surat penugasannya. Terutama kalau kita mau mengamankan puasa dan lebaran,” kata Frans saat ditemui di kantornya, Senin (8/1).
Impor daging sapi tersebut rencananya akan didatangkan dari Brasil dengan jumlah sebanyak 20 ribu ton untuk sepanjang tahun 2024. Sedangkan untuk impor daging kerbau, Frans bilang akan menjadi tugas Bulog, dan ID FOOD hanya bermitra untuk pendistribusian.
Baca Juga: Bapanas Sebut Rencana Impor Beras Dan Daging Bukan Hal Membanggakan
“Nanti kita berpartner aja sama Bulog, bantu distribusi. Kalau kita impor daging kerbau, nanti kita ditangkap karena ilegal,” ujarnya.
Selain Brasil, daging sapi juga akan diimpor rencananya dari Australia dengan skema yang berbeda dari Brasil, yaitu business to business (B2B) sehingga importasi bisa dilakukan kapan saja tanpa penugasan.
Lebih lanjut, terkait banyaknya kapal-kapal jasa pengiriman barang di dunia yang melayani pengiriman Asia Eropa, mulai beralih jalur dari rute terpendek melewati Terusan Suez di Laut Merah, pindah melintasi sekitar Cape of Good Hope (Tanjung Harapan) yang jarak tempuhnya lebih jauh bahkan mencapai tambahan waktu 10 hari, menurut Frans hal ini tidak mempengaruhi impor pangan Indonesia.
Frans menyebutkan, meski terjadi perubahan rute distribusi logistik sebagai imbas konflik Israel dan Palestina, ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap importasi pangan yang dilakukan Indonesia. Alasannya, mayoritas kebutuhan pangan Indonesia masih dapat dipenuhi dari benua Asia dan Australia.
“Enggak, nggak berpengaruh. Impor pangan kalo kita, misal gula, kebanyakan dari India, harusnya nggak kena dampak. Kita juga nggak banyak impor dari Eropa, jadi harusnya nggak ngefek banyak ke kita,” tegas Frans.