23 September 2023
10:39 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
BALI - Perhelatan akbar hulu migas, the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 (ICIUOG 2023) berhasil memfasilitasi penandatanganan 60 kesepakatan bisnis dengan nilai lebih dari US$7,1 miliar atau setara dengan Rp109,03 triliun (kurs Rp15.357,05 per dolar AS).
Dengan demikian, capaian ini mengisyaratkan prospek cerah bagi industri hulu migas Indonesia, di tengah perhatian dunia untuk mengusahakan ketahanan energi dan target net zero emission.
“Kesepakatan bisnis ini benar-benar mencerminkan agresivitas kegiatan industri hulu migas kita,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam penghujung acara ICIUOG 2023, Jumat (22/9).
Menurutnya, perhelatan ICIUOG 2023 akan semakin memperkuat keyakinan investor untuk berbisnis di sektor hulu migas Indonesia. Sebab, perwakilan pemerintah dalam kegiatan ini menunjukkan komitmennya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Arifin Tasrif saat menyampaikan sambutan penutupan ICIUOG 2023.
“Kesepakatan-kesepakatan bisnis yang terjadi pada forum ini menunjukkan bahwa konvensi ini adalah platform untuk diskusi dan fasilitator kesepakatan bisnis konkret yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas industri hulu migas dan investasi,” ujarnya.
Baca Juga: SKK Migas: Industri Hulu Migas Butuh Investasi US$20 M Per Tahun
Penilaian Menteri ESDM tersebut karena juga melihat bahwa ICIUOG 2023 menyajikan berbagai kesempatan menarik bagi investor berpeluang melakukan kegiatan eksplorasi maupun produksi di sektor hulu migas.
“Seperti kita lihat dalam salah satu kesepakatan tadi pagi, investor bisa mendapatkan peluang yang sangat luar biasa melalui amandemen fiskal yang mendukung kontrak pengembangan lapangan-lapangan marjinal. Melalui forum ini, kami menunjukkan komitmen tinggi untuk menyambut investor dalam rangkat memperkuat ketahanan energi,” tuturnya.
Selain kesepakatan terkait peningkatan eksplorasi dan produksi, Menteri ESDM juga menyambut baik beberapa langkah inovatif yang digagas beberapa perusahaan hulu migas dalam rangka berkontribusi bagi penurunan emisi karbon.
“Memaksimalkan peluang investasi di Indonesia sekaligus mempromosikan sustainability melalui pengurangan emisi sangat penting untuk menjaga keamanan energi di era transisi energi ini,” ujar Menteri ESDM.
Serangkaian Penandatanganan MoU
Pada konvensi hari pertama, telah ditandatangani Mou terkait CCS/CCUS antara bp dan Pertamina terkait pengembangan blue ammonia, Penandatanganan 16 dokumen komersial yang terdiri dari sembilan buah Perjanjian Jual Beli Gas, tiga buah Head of Agreement (HoA) yang terdiri dari dua buah HoA penjualan gas dan satu buah HoA penjualan LNG untuk smelter.
Kemudian, empat buah Memorandum of Understanding (MoU) penjualan gas bumi; serta tujuh kesepakatan bisnis antara perusahaan penunjang dengan Kontraktor KKS untuk menghasilkan tambahan produksi ataupun efisiensi biaya operasi.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan MoU Insitu Write-Off Kegiatan Pasca Operasi (KPO) pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi antara SKK Migas, Dirjen Migas, Sekjen ESDM dan Dirjen Kekayaan negara.
Pada hari kedua, ditandatangani tiga kontrak wilayah kerja migas baru, tiga kesepakatan studi maupun pengembangan CCS/CCUS, serta lima kesepakatan kerjasama yang bertujuan untuk menurunkan biaya operasi.
Sedang pada hari ketiga konvensi, dilaksanakan penandatanganan amandemen PSC blok A, Perjanjian Kerja Sama Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Di Aset Tanah PTPN Grup antara SKK Migas dengan PTPN III (Persero).
Baca Juga: 16 Perjanjian Komersialisasi Migas Diteken di ICIUOG 2023, Apa Saja?
Lalu, Penandatanganan 16 dokumen komersial hari ini terdiri dari lima buah Prosedur Election Not To Take In Kind, lima buah Perjanjian Jual Beli Gas, dua buah perjanjian jual beli LPG, satu buah perjanjian jual beli LNG.
Selanjutnya, satu buah Head of Agreement (HoA) penjualan gas, satu buah Memorandum of Understanding (MoU) penjualan gas bumi dan satu buah Master Sales Agreement LNG.
Juga, dilakukan Mou (Nota Kesepahaman) Kerja Sama dalam Investasi dan Pengembangan Industri Hulu Migas dan Kilang Pencairan gas Terapung di KSO Mogoi, serta dua kontrak bersama pengadaan rig oleh bp dan Medco.
Sekadar informasi, ICIUOG adalah acara tahunan yang digelar SKK Migas sejak tahun 2020. Pada penyelenggaraan ICIUOG pada tahun 2023, acara diikuti lebih dari 3.000 peserta dari 17 negara.
Selama tiga hari konvensi yang berlangsung antara tanggal 20-23 September, ICIUOG 2023 menampilkan 108 pembicara termasuk 4 menteri dan 2 pemimpin perusahaan migas internasional.
Konvensi ini juga didukung oleh enam diskusi panel dan delapan forum diskusi lainnya. ICIUOG 2023 juga memiliki forum tambahan, yakni Forum Auditor Migas Indonesia.
Selain itu, konvensi ini juga menyelenggarakan Forum CEO, sebuah diskusi kolaboratif antara CEO industri hulu minyak dan gas yang menghasilkan Bali Commitment.
“Kami berharap semua upaya tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan industri hulu migas,” pungkas Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.