22 Februari 2025
12:20 WIB
Hore! Terminal LPG Kini Sudah Ada Di Bima
Penyaluran LPG ke Bima kini tak lagi menggunakan kapal landing craft tank (LCT) dari Terminal Lombok ke Pulau Sumbawa.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi. Foto udara Terminal LPG Tanjung Sekong, di Kota Cilegon, Banten, Jumat (19/7/2024). Antara Foto/Galih Pradipta
JAKARTA - PT Pertamina melalui Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga secara resmi mengoperasikan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Nusa Tenggara Barat, yakni Terminal LPG Bima.
Proyek yang pembangunannya dimulai pada Maret 2019 itu sejatinya sudah rampung pada akhir 2023 lalu. Sempat menghadapi tantangan pandemi covid-19, Terminal LPG Bima pun akhirnya resmi beroperasi untuk mendukung ketahanan energi di wilayah tersebut.
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga Eduward Adolof Kawi menjelaskan Terminal LPG Bima jadi bagian dari penugasan pemerintah dalam rangka mendukung program konversi energi, serta memperkuat distribusi LPG di Indonesia Timur.
"Proyek ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap energi. Terminal LPG Bima merupakan salah satu upaya nyata Pertamina dalam memperkuat infrastruktur energi nasional, khususnya di wilayah Indonesia Timur," ujarnya lewat keterangan tertulis, Sabtu (22/2).
Dijelaskan Eduward, Terminal LPG Bima menjadi penguat distribusi LPG di NTB. Pasalnya, pendistribusian LPG di wilayah itu sebelumnya menggunakan kapal landing craft tank (LCT) dari Terminal Lombok ke Pulau Sumbawa.
Karena itu dirinya menegaskan proyek Terminal LPG Bima bukan sekadar infrastruktur fisik, tapi juga bagian dari strategi besar dan dukungan perusahaan untuk memastikan ketahanan energi nasional.
"Kami memahami bahwa ketersediaan energi yang andal adalah faktor kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Diharapkan, kehadiran Terminal LPG Bima akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, industri, serta sektor UMKM di NTB dan sekitarnya," kata Eduward.
Sementara itu, Koordinator Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sugiarto mengungkapkan pembangunan Terminal LPG Bima diamanatkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 2157 K/10/MEM/2017.
Artinya, proyek itu merupakan bagian dari penugasan pemerintah lewat Kementerian ESDM untuk memastikan distribusi LPG bisa terlaksana hingga ke daerah-daerah terpencil.
"Dari empat lokasi yang ditugaskan, tiga di antaranya Jayapura, Wayame, dan Bima telah selesai dan siap beroperasi. Sementara satu lokasi lainnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur masih dalam proses penyelesaian," imbuh dia.
Pada dasarnya, proyek Terminal LPG Bima dijalankan untuk memperkuat ketahanan energi nasional yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Sub-Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri, Energi, Minyak, dan Gas Kementerian BUMN Ni Kadek Yuliartani mengungkapkan sedari awal proyek itu dimulai, pihaknya terus melakukan pengawasan supaya tujuan dari dibangunnya Terminal LPG Bima bisa tercapai dan berjalan sesuai timeline yang telah ditetapkan.
"Alhamdulillah, pembangunan ini dapat diselesaikan sesuai timeline yang telah ditetapkan. Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), proyek ini menjadi fokus utama pemerintah dan diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," pungkas Yuliartani.