c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

02 September 2024

08:00 WIB

Hore! Harga Pertamax Cs Turun Di Periode September

Harga Pertamax dan BBM non-subsidi lainnya kompak turun untuk periode September 2024 mengikuti tren penurunan harga minyak dunia.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Hore! Harga Pertamax Cs Turun Di Periode September</p>
<p id="isPasted">Hore! Harga Pertamax Cs Turun Di Periode September</p>

Petugas membersihkan papan informasi harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di salah satu SPBU Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023). Antara Foto/Arif Firmansyah

JAKARTA - PT Pertamina lewat Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan penyesuaian berkala untuk harga BBM non-subsidi periode September 2024.

Terhitung sejak 1 September 2024, harga BBM non-subsidi yang terdiri dari Pertamax 92, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex seluruhnya ditetapkan turun jika dibanding Agustus 2024.

Untuk Pertamax Turbo (RON 98) dipatok sebesar Rp14.775 per liter, Pertamax Green (RON 95) sebesar Rp13.650 per liter, serta Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.950.

Sementara untuk harga Dexlite (CN 51) per awal September 2024 ditetapkan senilai Rp14.050 per liter, dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp14.550 per liter.

Baca Juga: Pertamina Naikkan Harga Pertamax Cs Agustus 2024

"Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5% seperti di wilayah DKI Jakarta," jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari lewat keterangan tertulis, Minggu (1/9).

Sebagaimana diketahui, harga beberapa jenis BBM non-subsidi mengalami kenaikan pada awal Agustus 2024 lalu, seperti Pertamax Green dari Rp13.900 menjadi Rp15.000 per liter, serta Pertamax Turbo dari Rp13.900 menjad Rp15.450 per liter.

Sementara untuk Dexlite dipatok sebesar Rp15.350 per liter atau naik dari Juli 2024 Rp14.500 per liter, serta Pertamina Dex sebesar Rp15.650 dari bulan sebelumnya Rp15.100 per liter.

Dari sederet jenis BBM non-subsidi, hanya Pertamax (RON 92) yang tidak mengalami penyesuaian pada awal Agustus 2024 lalu. Tapi selanjutnya, Pertamax juga dinaikkan oleh Pertamina pada 10 Agustus 2024 dari Rp12.950 menjadi Rp13.700 per liter.

Heppy menambahkan, harga BBM non-subsidi sejatinya akan terus mengalami penyesuaian setiap bulan dengan mengacu pada tren harga rerata publikasi minyak, yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus, serta mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun, tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. September ini, semua harga BBM Non Subsidi Pertamina mengalami penurunan harga," kata dia.

Tak sekadar menurunkan harga BBM non-subsidi, Pertamina Patra Niaga turut menghadirkan sederet promo bagi pelanggan dengan mengakses aplikasi MyPertamina.

"Selain itu, kami juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia," tandasnya.

Baca Juga: Tok! Pertamina Naikkan Harga Pertamax

Sekadar informasi, PT Pertamina Patra Niaga atas arahan dari pemerintah sejak awal tahun 2024 ini tidak pernah melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi, sekalipun harga minyak mentah mengalami fluktuasi.

Upaya menahan harga itu merupakan arahan langsung dari pemerintah, dalam rangka menjaga daya beli masyarakat. Padahal, harga minyak mentah terus meningkat sebagai imbas dari memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah. Tapi, pemerintah sejak awal tahun 2024 telah berjanji untuk tidak menaikkan harga BBM nonsubsidi hingga Juni.

Harga minyak dunia berfluktuasi tajam pada Agustus. Pada 1 Agustus, harga minyak acuan dunia Brent sebesar US$79,95 per barel. Harga terus menurun hingga mencapai US$79,87 pada 5 Agustus. Harga kemudian mengalami rebound dan menyentuh US$82,21 per barel di 12 Agustus.

Brent beranjak turun dan mencapai US$76,54 per barel pada 21 Agustus, lalu rebound kembali dan US$80,25 pada 26 Agustus. Hingga kini, harga masih berada di tren menurun menjadi US$76,1 per barel pada 2 September 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar