c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Januari 2025

11:15 WIB

Hore! BRI Bagi Dividen Interim Senilai Rp20,33 T Hari Ini

BBRI membagikan dividen interim sebesar Rp135 per lembar saham, dengan total nilai mencapai Rp20,33 triliun pada hari ini, Rabu (15/1).

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Hore! BRI Bagi Dividen Interim Senilai Rp20,33 T Hari Ini</p>
<p>Hore! BRI Bagi Dividen Interim Senilai Rp20,33 T Hari Ini</p>

Ilustrasi gedung BRI. Hore! BRI Bagi Dividen Interim Senilai Rp20,33 T Hari Ini. Dok. BRI

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) membagikan dividen interim sebesar Rp135 per lembar saham, dengan total nilai mencapai Rp20,33 triliun pada hari ini, Rabu (15/1).

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, keputusan pembagian dividen ini merupakan wujud nyata dari dedikasi perseroan untuk memberikan keuntungan berkelanjutan bagi para pemegang saham. 

Menurutnya, langkah ini juga mencerminkan keyakinan BRI terhadap fundamental bisnis yang kuat serta prospek pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan.

Sunarso mengungkapkan bahwa yang menjadi dasar pertimbangan pembagian dividen interim ini komitmen BRI untuk selalu memberikan keuntungan yang nyata kepada pemegang saham, terutama negara. 

“Ini adalah wujud pembuktian bahwa BRI berkomitmen untuk meng-create value dan memberikan keuntungan nyata kepada pemegang saham, terutama bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas,” ujar Sunarso dalam keterangan resmi, Rabu (15/1).

Baca Juga: BRI Raup Fee Rp1,6 Triliun Dari AgenBRIlink Sepanjang 2024

Dalam struktur kepemilikan saham BRI, diketahui negara menguasai 53,19% saham atau setara dengan 80,61 miliar lembar saham perseroan. Sisanya sebesar 46,81% atau setara dengan 70,95 miliar lembar saham dimiliki oleh publik. 

Dengan demikian, dari total dividen interim Rp20,33 triliun, negara menerima Rp10,88 triliun, sementara pemegang saham publik mendapatkan Rp9,45 triliun.

Sunarso menegaskan pembagian dividen ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi negara sebagai pemegang saham mayoritas, tetapi juga bagi masyarakat umum yang menjadi pemegang saham ritel.

Asal tahu saja, jumlah pemegang saham BBRI merupakan yang terbanyak di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah mencapai 653.251 pemegang saham per Desember 2024.

Dengan pemegang saham yang terus meningkat tersebut, maka jumlah yang menikmati keuntungan BRI juga akan semakin banyak, tak terkecuali ritel/masyarakat Indonesia, dan juga negara sebagai pemegang saham pengendali.

Likuiditas Memadai
Di samping itu, Sunarso menambahkan, pertimbangan BRI membagikan dividen interim ini menunjukkan keberhasilan BRI dalam menjaga kinerja keuangannya, yang didukung oleh modal yang kuat dan likuiditas memadai. 

Hal itu tercermin oleh rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) dan pengelolaan likuiditas internal yang baik. Tercatat, CAR BRI per September 2024 mencapai sebesar 26,76% dan Loan Deposit Ratio (LDR) Bank yang terjaga di level 89,18%. 

“Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat tersebut, BRI masih memiliki ruangyang cukup untuk tumbuh lebih baik,” kata Sunarso.

Baca Juga: BRI Minta Masyarakat Waspada Terhadap Instalasi APK Ilegal

Selain menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia. Langkah strategis BRI membagikan dividen interim ini juga dinilai menunjukkan konsistensi BRI dalam menjalankan transformasi bisnisnya, tidak hanya untuk mempertahankan kinerja, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan seluruh stakeholder. 

"Dengan fundamental yang kuat, BRI optimistis dapat terus memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi nasional," pungkasnya. 

Sekadar informasi, BBRI selama 10 tahun pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menjadi BUMN dengan setoran dividen terbesar ke kas negara di antara perusahaan BUMN lainnya. 

Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diolah selama periode 2014-2023, BBRI menjadi emiten dengan setoran dividen paling jumbo, yakni Rp90,79 triliun. 

Setoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar