17 April 2023
20:57 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf menyebut realisasi investasi pada hulu minyak dan gas bumi mencapai US$2,63 miliar hingga 31 Maret 2023.
Angka itu setara 16,9% dari target investasi hulu migas sepanjang 2023 sebesar US$15,54 miliar. Selain itu, realisasi investasi hulu migas pada triwulan pertama tahun ini juga menandakan pertumbuhan 25,2% dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Sebenarnya ada beberapa yang belum dibukukan karena ada kegiatan eksplorasi yang sudah selesai tapi belum dibukukan, tapi belum selesai semua pekerjaanya," ungkap Nanang dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/4).
Nanang mengatakan bahwa pertumbuhan investasi hulu migas di Indonesia hingga akhir Maret 2023 menandakan semakin agresifnya industri tersebut di dalam negeri mengingat rata-rata pertumbuhan investasi hulu migas global hanya di level 6,5%.
Ia pun berharap ada peningkatan yang signifikan sepanjang tahun ini, utamanya pada bidang eksplorasi yang menjaga lifetime industri hulu minyak dan gas bumi nasional.
"Investasi di bidang eksplorasi itu yang menjaga lifetime dari industri kita dengan mencoba meningkatkan cadangan migas baru yang nanti akan diproduksi di masa depan," imbuh dia.
Soal penerimaan negara, Nanang menerangkan pencapaian industri hulu migas sebesar US$3,57 miliar atau menurun dibandingkan triwulan pertama tahun 2022 yang mencapai US$4,36 miliar.
Penurunan itu, sambung dia, tak lepas dari aspek harga yang lebih rendah dari tahun lalu, sekalipun dari sisi produksi triwulan pertama 2023 masih lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.
"Untuk tahun ini realisasinya 22,5% (dari target) dan kita masih ada 9 bulan lagi. Kita harapkan kita bisa mencapai target di tahun ini," kata Nanang.
Asal tahu saja, SKK Migas mencatat lifting minyak sepanjang 2023 hingga akhir Maret sekitar 613.700 barel oil per day (BOPD) dari target tahun ini sebesar 660.000 BOPD. Meski belum menyentuh 92% target tahun ini, namun capaian itu tercatat lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Dibandingkan dengan tahun lalu, lebih baik karena tahun lalu di kuartal yang sama itu adalah 611.700 BOPD," sebutnya.
Kemudian, salur gas per 31 Maret 2022 telah terealisasi 5.399 MMSCFD atau mencapai 87,6% dari target tahun 2023 dan tumbuh 1,5% dibandingkan triwulan I 2022 sebesar 5.321 MMSCFD.