30 Agustus 2024
20:52 WIB
Hartadinata Proyeksi Dividen Tahun Buku 2024 Lebih Besar
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membuka potensi untuk membagikan dividen dengan rasio pembayaran hingga mencapai 25% pada tahun depan.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Produk terbaru EmasKita, hasil kerja sama PT Hartadinata Abadi Tbk. bersama dengan PT Emas ANTAM Indonesia (EAI), saat peluncurannya di Gedung Antam, Jakarta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
JAKARTA - Emiten produsen dan toko perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) memproyeksikan pembagian dividen pada tahun buku 2024 akan lebih besar.
Hal itu didorong oleh kinerja Perseroan yang terus meningkat. Hingga pertengahan tahun ini saja, laba HRTA sudah tumbuh double digit.
Tercatat, per Juni 2024 atau Semester I/2024, HRTA membukukan laba bersih sebesar Rp205,63 miliar, meningkat 10,83% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp185,53 miliar di Semester I/2023.
Untuk tahun depan, Direktur Investor Relations Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda memproyeksikan Perseroan dapat membagikan dividen dengan rasio pembayaran hingga mencapai 25%.
"Untuk perkiraan tahun depan, rasio untuk dividend payout-nya (DPR) pun juga berada di antara 20 hingga 25% dari nilai rupiahnya sendiri diproyeksikan masih tetap akan meningkat seiring dengan peningkatan laba Perseroan," kata Thendra dalam Public Expose Live Hartadinata, Jumat (30/8).
Baca Juga: Sasar Pasar Ekspor Emas, Hartadinata Gandeng Partner Asal India
Lebih lanjut, dia menyampaikan, untuk pembagian dividen HRTA pada tahun ini atau dari laba bersih tahun buku 2023 sudah dilakukan. Hasilnya, HRTA membagikan dividen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
HRTA telah membayarkan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp69,07 miliar pada 22 Mei 2024. Ini berarti, pemegang saham HRTA memperoleh dividen Rp15 per saham.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pembagian dividen tahun buku 2022. Kala itu, HRTA membagikan dividen sebesar Rp55,26 miliar atau setara dengan Rp12 per saham.
Dibandingkan tahun buku 2022, dividend payout ratio (DPR) juga mengalami peningkatan dari 21,82% menjadi 22,73% dari laba bersih.
Kinerja HRTA
HRTA membukukan kinerja keuangan yang gemilang pada Semester I/2024. Pendapatan tercatat di Rp8,24 triliun pada Semester I/2024, tumbuh 33,46% YoY dari Rp6,18 triliun di Semester I/2023.
Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh peningkatan penjualan dalam emas murni sebesar 19,22% YoY menjadi 7,42 ton di Semester I/2024 dari 6,23 ton di Semester I/2023, serta kenaikan dari harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sebesar 12,02% YoY menjadi Rp1.104.944 per gram di Semester I/2024 dari Rp986.389 per gram di Semester I/2023.
Kemudian, penjualan kepada grosir termasuk ekspor berkontribusi sebesar 82,62%, diikuti oleh penjualan ritel sebesar 16,88% dan gadai 0,45%.
Selanjutnya, ROA dan ROE tumbuh ke level 7,87% dan 19,50%. Sementara, DER berhasil terjaga di level 1,31x di Semester I/2024.
Baca Juga: HRTA Bidik Vietnam dan Singapura Sebagai Pasar Ekspor Baru Tahun Ini
"Pencapaian ini merupakan buah kesuksesan dari strategi Perseroan sepanjang tahun 2024 melalui inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh Manajemen, salah satunya melalui produk perhiasan emas dengan brand ARDORE® dan emas batangan dengan brand EMASKU®," ujar Thendra.
Di sisi lain, HRTA terus konsisten melakukan ekstensifikasi jaringan pemasaran dengan ekspansi gerai milik sendiri mencapai total 85 toko pada tahun 2023. Pada tahun 2024, Perseroan menargetkan pertumbuhan jumlah gerai toko menjadi 100 toko.
Dari sisi pasar global, Perseroan menargetkan untuk memperkuat pijakan di luar pasar India dan Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjadi partner ekspor.
Perseroan bertujuan memperluas jaringan ekspor ke beberapa negara strategis, termasuk Asia, Eropa dan Amerika Serikat. Pemilihan negara-negara ini didasarkan pada analisis mendalam terhadap potensi pasar dan permintaan konsumen yang semakin meningkat untuk produk emas berkualitas.
"Ekspansi ini merupakan bagian integral dari strategi Perseroan untuk memperkuat eksistensi HRTA di pasar global dan mengoptimalkan portofolio ekspor sebagai salah satu pilar pertumbuhan perusahaan," pungkasnya.