12 Maret 2025
20:25 WIB
Hartadinata: Penjualan Emas Batangan Kini Lebih Besar Dibanding Emas Perhiasan
Penjualan emas batangan yang mendominasi ketimbang emas perhiasan sudah dibukukan Hartadinata sejak beberapa tahun terakhir.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Model menunjukkan produk terbaru PT Hartadinata Abadi Tbk Bernama EmasKita saat peluncurannya di Gedung Antam, Jakarta, Selasa (12/7/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
JAKARTA – PT Hartadinata Abadi Tbk, salah satu pemain utama dalam industri emas di Indonesia, mengungkapkan terdapat pergeseran dalam tren penjualan emas batangan dalam penjualan perseroan.
Direktur Business & Operation perusahaan, Yudho Jatmiko mengungkapkan kontribusi emas batangan kini melampaui emas perhiasan.
“Ini memang di-driven oleh penjualan emas batangan kami itu, Emasku. Yang kita lihat memang ada sedikit pergeseran dari pergeseran (perhiasan) ke emas batangan,” katanya dalam media gathering di Hotel Mulia, Rabu (12/3).
Menurut Yudho, tren ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap produk emas batangan, khususnya melalui lini produk Emasku.
“Kami sudah merasakan pergeseran ini sejak beberapa tahun terakhir, namun tahun ini terasa lebih signifikan. Salah satu faktor utama adalah kolaborasi kami dengan dua bullion bank besar yang sangat membutuhkan emas batangan," ujarnya.
Baca Juga: Permudah Konsumen, Hartadinata Luncurkan Aplikasi EmasKITA
Meskipun ada pergeseran yang cukup signifikan antara penjualan emas batangan dan perhiasan, Yudho menegaskan hal tersebut bukan berarti permintaan emas perhiasan berkurang.
“Pergeseran ini bukan berarti mengurangi porsi satu dengan yang lain, tetapi lebih kepada bertambahnya kolaborasi dan kebutuhan emas batangan yang semakin besar,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Investor Relation PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) Thendra Crisnanda mengungkapkan pihaknya menargetkan pertumbuhan volume penjualan tahun 2025 akan tumbuh sekitar 30-40%, yakni dari 15 ton menjadi 20 hingga 21 ton.
"Untuk breakdown penjualan, kami memperkirakan bahwa produk Emasku akan menyumbang sekitar 70% dari total penjualan Hartadinata di tahun 2025, sementara perhiasan Ardore diperkirakan akan menyumbang sekitar 20%," jelas Yudho.
Pangsa Pasar yang Terus Berkembang
Lebih lanjut Yudho mengatakan meskipun permintaan emas secara umum cenderung stabil, Hartadinata terus memperluas pangsa pasarnya.
Berdasarkan data dari World Gold Council (WGC), pada bulan September 2024, permintaan emas di Indonesia tercatat sekitar 33,5 ton, sementara Hartadinata telah mencatatkan penjualan sekitar 9,8 ton, yang berarti perusahaan ini telah menguasai sekitar 30% pangsa pasar.
Baca Juga: Cegah Pemalsuan, EmasKITA Gunakan Teknologi BullionProtect
Untuk terus memperluas cakupan pasarnya, Hartadinata juga melakukan ekspansi jaringan toko dan layanan. Sejak pertama kali membuka 12 toko pada 2017, jumlah toko ritel Hartadinata kini telah mencapai 87 store pada tahun 2025.
Selain itu, Hartadinata juga mengembangkan bisnis gadai, yang kini memiliki 113 cabang di seluruh Indonesia, meningkat pesat dari hanya 3 store pada awalnya.
Yudho juga menuturkan Hartadinata telah memanfaatkan beragam saluran distribusi untuk mencapai konsumen.
"Kami menjual produk kami melalui lebih dari 80 mitra grosir dan 900 toko emas di seluruh Indonesia. Selain itu, kami juga memiliki 85 toko ritel, 113 toko gadai, serta platform digital EmasKU dan beberapa marketplace lainnya," terang Yudho.