05 Mei 2023
08:00 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membukukan pendapatan sebesar Rp2,12 triliun di kuartal I/2023, meningkat 53,84% secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan, inovasi yang berkelanjutan menjadi faktor kunci pertumbuhan kinerja HRTA, salah satunya dengan meluncurkan produk terbaru yaitu EMASKU.
Sebagai informasi, EMASKU with Secure Certificate merupakan emas batangan dengan kadar 99,99% yang disertai dengan sertifikat keamanan dan tersedia dengan berat 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram.
"Selain itu, HRTA juga terus memudahkan masyarakat untuk bertransaksi emas melalui aplikasi EmasKITA yang telah tersedia pada Play Store dan App Store," kata Sandra dalam pernyataan resmi, Kamis (4/5).
Disebutkan, pertumbuhan tersebut didukung oleh volume penjualan dalam emas murni yang meningkat sebesar 39,82% yoy menjadi 2,16 ton di kuartal I/2023.
ASP (average selling price) tumbuh 10,68% yoy menjadi Rp970.295. Laba bersih turut bertumbuh sebesar 37,80% yoy menjadi Rp69,84 miliar di kuartal I/2023, sementara NPM berada pada level 3,30%.
Penjualan kepada grosir meningkat ke level 92,54% mengingat adanya penjualan ekspor, diikuti oleh penjualan ritel (6,60%) dan bisnis gadai (0,72%).
Sementara, ROA dan ROE berada di 6,60%/15,59% serta DER berada pada level di 1,36x di kuartal I/2023.
Lebih lanjut, HRTA bekerja sama dengan JNE, salah satu perusahaan ekspedisi barang terbesar di Indonesia, untuk menyediakan layanan pengantaran dan juga penjemputan atau pickup buyback bagi pelanggan yang ingin membeli emas maupun menjual kembali.
"Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dan juga menjadi competitive advantage bagi perseroan," tambahnya.
Pada Maret 2023, HRTA memasuki pasar ekspor melalui kerja sama dengan Kundan Care Product LTD (Kundan) untuk ekspor perhiasan emas ke India.
Kundan merupakan perusahaan manufaktur, refinery dan eksportir dari produk emas, perak, dan energi yang terbesar di India.
Dari situ, HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sebesar 400kg-500kg emas per-bulan dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada Kundan dimulai dari Maret 2023.
Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas pun diestimasikan berkontribusi sebesar US$25 juta-US$31 juta per-bulan terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan.
“Potensi permintaan pasar ekspor juga masih tinggi yang juga menjadi motor pertumbuhan Perseroan ke depannya,” ujar Sandra.
Sandra meyakini momentum pencapaian all time highest performance perseroan pada kuartal I/2023 akan terus berlanjut di tahun ini.
Kinerja HRTA ke depannya akan didukung oleh insentif dari Pemerintah untuk memberikan pembebasan pajak penghasilan produk emas batangan dan juga penurunan pajak pertambahan nilai perhiasan emas bagi konsumen akhir.
Pajak produk emas batangan diturunkan dari 0,45% untuk yang memiliki NPWP menjadi 0% dan pajak perhiasan emas juga diturunkan dari 2,1% menjadi 1,65%.
"Kami sangat mengapresiasi support dari pemerintah yang akan mendorong perkembangan industri perhiasan emas dan emas. Kami melihat hal ini akan menjadi katalis mengingat Indonesia masih memiliki potensi peningkatan konsumsi emas per kapita dimana per tahun 2022 konsumsi emas per kapita masih berada pada level 0,18 gram dibandingkan dengan rata-rata Asia di 0,82 gram," tutupnya.