13 Juni 2025
08:00 WIB
Harga Terus Meroket, Mirae Asset Rekomendasi 4 Emiten Tambang Emas
Apa saja emiten tambang emas yang direkomendasikan oleh PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia?
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Ilustrasi tumpukan emas batangan. Shutterstock/Denis---S
JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan harga emas dunia masih akan terus meroket. Bahkan, harga emas dunia bisa menyentuh level US$3.500 per troy ounce dalam waktu dekat ini.
Research Analyst Mirae Asset Farras Farhan menjelaskan, optimistis harga emas ini seiring dengan ketidakpastian geopolitik dan makroekonomi yang meningkat di tingkat global.
"Jadi kalau mengenai harga emas sendiri, kita melihatnya at least untuk satu hingga tiga bulan ke depan, itu mungkin masih ada ruang untuk menaikkan bisa ke level US$3.500 per troy ounce," kata Farras dalam Media Day Juni 2025 di Jakarta, Kamis (12/6).
Berdasarkan data dari Trading Economics, Kamis (12/6) pukul 15.49 WIB, harga emas spot tercatat turun tipis 0,24% ke posisi US$3.357,55 per troy ounce.
Namun jika ditilik lebih jauh, tepatnya sejak awal tahun (year to date/ytd), harga emas telah menguat sebesar 27,94%, dan secara tahunan melonjak hingga 45,84%.
Sementara menurut Bloomberg, Kamis (12/6) sore, harga emas spot menguat sebesar 25,32 poin atau 0,75% menjadi US$3.380,44 per troy ounce. Artinya, harga emas dunia tengah menuju level US$3.400 per troy ounce.
Farras menambahkan, potensi kenaikan harga tersebut masih dapat terjadi seiring dengan prediksi rerata harga emas tahunan yang diprediksi dapat mencapai US$3.100 per troy ounce.
Sementara itu, sejak awal tahun, rerata harga emas masih di bawah US$3.000 per troy ounce. Dengan demikian, harga emas diprediksi masih dapat menguat tahun ini.
“Bulan depan patut diingat juga ada momentum 90 hari masa suspensi tarif dagang Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan perdagangan dan politiknya. Selain itu, permintaan emas juga diprediksi akan naik menjelang perayaan Diwali di India pada Oktober yang biasanya turut mendongkrak harga emas global," tuturnya.
Namun demikian, Mirae Asset juga mengingatkan bahwa penguatan harga emas bisa bersifat sementara.
Farras menjelaskan, harga emas diprediksi akan melemah pada akhir tahun ini. Hal itu terkait dengan tambahan suplai produksi dari Australia dan penurunan permintaan emas dunia.
Melihat peluang tersebut, Mirae Asset merekomendasikan sejumlah emiten tambang emas yang bisa dicermati oleh investor.
Beberapa saham yang direkomendasikan di antaranya, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).