18 September 2025
12:18 WIB
Harga Minyak Terus Turun Pasca Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Harga minyak mentah (crude oil) ditekan kenaikan stok bahan bakar Amerika Serikat (AS).
Penulis: Fin Harini
Ilustrasi harga minyak dunia. Dok Envato
SINGAPURA - Harga minyak mentah (crude oil) terus menurun karena pasar telah memperhitungkan pemangkasan suku bunga Federal Reserve dan peningkatan persediaan bahan bakar AS.
Dikutip dari Bloomberg, harga minyak Brent untuk pengiriman November turun 0,3% menjadi US$67,74 per barel pada pukul 10.45 pagi waktu Singapura. Harga minyak WTI untuk pengiriman Oktober turun 0,4% menjadi US$63,79 per barel.
Meskipun suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong permintaan energi, pasar sebagian besar telah memperhitungkan pemangkasan 25 basis poin menjelang keputusan The Fed dan mengurangi lindung nilai terhadap langkah yang lebih besar.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Susut Usai KTT AS-Rusia
Penurunan harga hari Rabu membawa minyak kembali ke titik tengah kisaran US$5 yang telah diperdagangkan sejak awal Agustus. Harga telah terguncang oleh risiko geopolitik, termasuk meningkatnya serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.
Urut menekan harga minyak adalah percepatan pemulihan pasokan OPEC+ dari pemangkasan yang telah meningkatkan prediksi akan terjadinya kelebihan pasokan di akhir tahun, dan dampak ekonomi dari tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Usai Pertemuan OPEC+
Data AS pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah turun 9,29 juta barel, penurunan terbesar dalam tiga bulan, di tengah peningkatan ekspor yang cukup besar. Namun, faktor penyesuaian melonjak dan persediaan distilat naik ke level tertinggi sejak Januari, menambah sentimen negatif pada laporan tersebut.
"Setelah faktor geopolitik dan ekonomi makro jangka pendek tercerna, perhatian pasar akan kembali ke fundamental," ujar Gao Jian, analis Qisheng Futures Co. yang berbasis di Shandong, dalam sebuah catatan. Potensi kenaikan harga minyak mentah "masih terbatas" mengingat tren pasar yang lebih luas dan lemah, tambahnya.