17 Juni 2025
08:34 WIB
Harga Minyak Mentah Kembali Naik Usai Trump Serukan Evakuasi Warga Iran
Harga minyak mentah sempat turun, namun kembali melonjak usai Presiden AS Donald Trump mendesak "semua orang" untuk mengevakuasi warga Teheran.
Penulis: Fin Harini
Ilustrasi - Barel minyak hitam dengan panah merah menggambarkan kenaikan harga minyak. Antara/Shutterstock/pri.
JAKARTA - Harga minyak mentah atau crude oil naik lebih dari 2% pada hari Selasa (17/6) karena konflik Iran-Israel memanas dan Presiden AS Donald Trump mendesak "semua orang" untuk mengevakuasi Teheran, meningkatkan prospek ketegangan di wilayah tersebut dan mengganggu pasokan minyak.
Dilansir dari Reuters, kontrak berjangka minyak mentah Brent naik US$1,17, atau 1,6%, pada US$74,4 per barel pada pukul 00.05 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,34, atau 1,87% menjadi US$73,11. Keduanya naik lebih dari 2% di awal sesi perdagangan.
Sebelumnya, dikutip dari Bloomberg, harga minyak sempat anjlok karena adanya tanda-tanda bahwa konflik di Timur Tengah dapat terhindar dari gangguan terhadap produksi minyak mentah, dengan Iran berupaya meredakan permusuhan dengan Israel.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Didongkrak Perang Israel-Iran
Harga minyak WTI sempat turun 1,7% dan ditutup di bawah US$72 per barel setelah melonjak di awal sesi dan berayun di US$8 sepanjang hari.
Sejauh ini infrastruktur ekspor minyak mentah Iran masih aman dan tidak ada tanda-tanda bahwa Teheran berusaha meningkatkan permusuhan dengan memblokir Selat Hormuz. Produsen Timur Tengah mengirim sekitar seperlima dari produksi harian dunia melalui jalur air sempit tersebut.
Untuk saat ini, sebagian besar dampaknya terbatas pada pasar pelayaran. Sinyal navigasi di Hormuz dan Teluk Persia menghadapi gangguan yang semakin meningkat yang memengaruhi pelaporan posisi, menurut Angkatan Laut Inggris, dan beberapa pemilik kapal enggan menerima pemesanan di wilayah tersebut, dengan alasan masalah keselamatan. Tarif kapal tanker juga melonjak.
Harga minyak masih jauh lebih tinggi daripada sebelum serangan dimulai, yang mendorong rekor volume lindung nilai produsen serta pertukaran kontrak berjangka dan opsi. Morgan Stanley telah menaikkan perkiraan harganya dengan alasan meningkatnya risiko dari konflik tersebut.
Baca Juga: Harga Pertalite Berpotensi Naik, Imbas Perang Iran-Israel
Trump menyerukan evakuasi beberapa jam setelah ia mendesak Teheran menandatangani kesepakatan untuk membatasi program nuklirnya. Tidak jelas apakah presiden AS mengetahui adanya serangan baru yang mungkin direncanakan Israel terhadap kota tersebut.
Israel mengatakan telah mengambil alih sebagian besar wilayah udara Iran dan merusak fasilitas utama yang digunakan dalam program rudal dan nuklirnya sejak serangan itu diluncurkan pada hari Jumat, yang memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di wilayah yang menghasilkan sekitar sepertiga minyak mentah dunia.