Harga Emas Dunia Naik Dipicu Turunnya Imbal Hasil Treasury AS

JAKARTA - Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik pada Senin (29/1), karena imbal hasil obligasi pemerintah AS turun.

Dilansir dari Antara, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik US$8,50 atau 0,43% menjadi US$2.044,60 per ounce.

Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah semakin mendongkrak daya tarik emas sebagai aset safe-haven.

Investor sedang menunggu isyarat mengenai arah suku bunga dari pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada penutupan pertemuan moneter Bank Sentral Amerika tersebut pada Rabu.

Sementara itu, laporan bulanan ketenagakerjaan AS akan dirilis pada Jumat.

Sebelumnya pada akhir pekan, harga emas berjangka di Divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada Jumat (26/1), seiring reaksi para investor terhadap positifnya data ekonomi Amerika Serikat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 50 sen atau 0,02%, menjadi US$2.017,30 per ounce.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat bahwa harga indeks Personal Consumption Expenditures (PCE), sebagai ukuran inflasi yang paling disukai Federal Reserve, melambat menjadi 2,9% dari tahun ke tahun pada Desember.

Belanja konsumen di AS naik 0,7% pada Desember, meningkat dari November sebesar 0,4%. Investor memperkirakan bahwa penurunan suku bunga kemungkinan besar tidak akan dimulai hingga Mei.

Analis pasar berpendapat bahwa emas diperdagangkan dalam kisaran ketat antara US$2.000 dan US$2.050 per ounce selama pekan lalu.

Meskipun data ekonomi yang positif dapat melemahkan harga emas, permintaan safe haven akan emas semakin menguat seiring dengan memburuknya perang Israel-Hamas dan meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak pengiriman Maret naik 37,90 sen, atau 1,66% menjadi US$23,251 per ounce. Kemudian platina untuk pengiriman April naik US$17,00 atau 1,85% menjadi US$938,30 per ounce.