c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

09 Januari 2025

20:38 WIB

Harga Cabai Makin Pedas, Petani Ungkap 5 Alasannya

Petani cabai akui adanya kenaikan harga cabai. Hal ini terjadi utamanya karena faktor cuaca ekstrem yang merendam tanaman cabai sampai petani cabai yang banting setir menanam tanaman lain.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<div dir="auto" id="isPasted">Harga Cabai Makin Pedas, Petani Ungkap 5 Alasannya</div>
<div dir="auto" id="isPasted">Harga Cabai Makin Pedas, Petani Ungkap 5 Alasannya</div>

Pedagang menimbang cabai dagangannya di Pasar Flamboyan, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (3/1/2025). Antara Foto/Jessica Wuysang

JAKARTA - Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) Tunov Mondro Atmodjo mengungkapkan, setidaknya ada lima alasan yang menyebabkan harga cabai di awal 2025 terus merangkak naik. Alasan paling utama adalah kondisi cuaca ekstrem saat ini, hingga efek jatuhnya harga cabai di 2024 lalu.

Pertama, Tunov menuturkan, harga cabai yang semakin naik akibat wilayah pertanian cabai di seluruh Indonesia mayoritas tergenang air akibat curah hujan yang tinggi. Hal ini menurutnya terjadi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Sumatra Barat. 

"Itu (banjir) menyeluruh terjadi di semua sentra cabai. Bahkan yang sangat kita sedihkan adalah, saat ini seharusnya produksi cabai ditopang dari Jawa Tengah dan Jawa Barat yang mulai masuk musim panen dan meng-cover produksi Jawa Timur, tapi karena banjir dan kegagalan mencapai 70%," jelasnya dalam rakor SPHP Cabai dengan Bapanas, Jakarta, Kamis (9/1).

Kedua, harga cabai yang makin mahal akibat cuaca ekstrem yang juga menekan produktivitas tanaman cabai sehingga menurun. Hal ini terjadi lantaran tanaman mengalami kerontokan bunga karena angin dan curah hujan yang tinggi.

"Banyak bunga cabai yang rontok yang akhirnya probabilitas per pohon berkurang drastis hingga 50%," imbuhnya. 

Baca Juga: Harga Pangan Awal Tahun Mayoritas Turun, Cabai Justru Melonjak

Ketiga, Tunov membeberkan, adanya pengurangan jumlah petani yang menanam komoditas cabai, lantaran harga cabai sempat anjlok di 2024. Harga cabai yang murah saat itu membuat petani lebih memilih menanam komoditas tanaman lain dan meninggalkan cabai, sehingga produksinya berkurang.

Ia mengaku, harga cabai di tingkat petani sempat di bawah Harga Penjualan Petani (HPP) selama enam bulan di tahun lalu.

Keempat, harga cabai bisa melonjak akibat pasokan nasional yang ikut berkurang karena sentra produksi cabai sedang alami transisi masa panen.

"Setelah habis masa panen di Jawa Timur, harusnya masa panen pindah ke Jawa Barat, (atau) Jawa Tengah. Tapi di wilayah Jawa Tengah belum masuk panen raya karena masa peralihan. Biasanya terjadi di awal atau akhir tahun dan kami sudah bisa menebak ini akan terjadi," lanjutnya.

Kelima, penundaan panen akibat curah hujan. Tunov menerangkan, petani cenderung menunda panen apabila sentra produksi cabai alami hujan di pagi hari. Di hari yang sama ketika tidak ada panen, maka ketersediaan pasokan cabai di pasar menipis.

"Makanya, kalau di sentra terjadi hujan dari pagi, maka hari ini tidak ada yang panen. Maka stok di Jakarta akan kosong di pasaran. Ini yang menyebabkan fluktuasi harga tinggi, bahkan sehari bisa kekurangan 5-10 ribu kilogram (5-10 ton cabai)," tuturnya. 

Adapun kenaikan harga cabai yang terjadi saat ini, menurut Tunov, baru terjadi sekitar delapan hari di petani, meski kenaikan di konsumen telah berlangsung sekitar dua pekan.

Baca Juga: Harga Pangan Selasa, Cabai Merah Keriting Turun Jadi Rp48.310 Per Kg

Lebih lanjut, Tunov melaporkan untuk harga cabai saat ini rata-rata di petani untuk Cabai Rawit Merah (CRM) super ori sekitar Rp77 ribu/kg, cabai rawit merah biasa sekitar Rp70-73 ribu/kg, dan cabai merah keriting super sekitar Rp45 ribu/kg. 

Berdasarkan pantauan panel harga pangan Bapanas, per 9 Januari 2025, harga cabai merah keriting dibanderol sekitar Rp51.470/kg, dan cabai rawit merah di Rp74.230/kg.

Sementara berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, per hari ini, terpantau harga cabai merah keriting berkisar Rp52.100/kg, harga cabai rawit merah di Rp76.800/kg, dan cabai merah besar di Rp53.700/kg. 

Jika mengikuti Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) 12/2024, Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat petani untuk cabai rawit merah sebesar Rp25.000-31.500/kg dan cabai merah kering di Rp22.000-29.600/kg.

Sedangkan untuk HAP di tingkat konsumen ditetapkan untuk cabai rawit merah Rp40.000-57.000/kg dan cabai merah keriting sebesar Rp37.000-55.000/kg.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar