c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

15 Juni 2024

17:00 WIB

Hampir Setahun Mandek, OJK Beri Update Proses Merger Bank Nobu-Bank MNC

Rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC sudah terdengar cukup lama dan dikabarkan bakal selesai pada Agustus 2023 lalu.  

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Hampir Setahun Mandek, OJK Beri Update Proses Merger Bank Nobu-Bank MNC </p>
<p>Hampir Setahun Mandek, OJK Beri Update Proses Merger Bank Nobu-Bank MNC </p>

Ilustrasi MNC Bank. Shutterstock/Wella Eriska

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menyampaikan update terkait proses penggabungan usaha (merger) dua bank milik konglomerat PT Bank Nationalnobu Tbk atau Bank Nobu (NOBU) dan PT Bank MNC International Tbk (BABP).

OJK mengungkapkan bahwa hingga saat ini proses merger antara Bank Nobu milik James Riady dan Bank MNC milik Hary Tanoesoedibjo masih belum rampung alias masih terus berjalan. 

Padahal, rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC sudah terdengar cukup lama dan dikabarkan bakal selesai pada Agustus 2023 lalu. Artinya, sudah hampir setahun rencana ini mandek dan belum terealisasi.

"Masing-masing Pemegang Saham Pengendali (PSP) terus melakukan komunikasi dalam rangka proses negosiasi terkait pemenuhan rasio kepemilikan saham bank hasil merger," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kepada media, yang dikutip Sabtu (15/6). 

Namun demikian, Dian menjelaskan, negosiasi tersebut masih memerlukan waktu yang tidak sebentar dan dia memakluminya.

Lantaran, mempertimbangkan tingginya kompleksitas bisnis mengingat kedua entitas merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang besar, serta rencana pengembangan dan sinergi bisnis bank ke depan pasca merger. 

"OJK tetap terus melakukan monitoring dan koordinasi dalam rangka memastikan pelaksanaan komitmen merger dari kedua bank," imbuhnya. 

Sekadar informasi, merger Bank Nobu dan Bank MNC dipercaya untuk peningkatan modal inti. Pasalnya, OJK mensyaratkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun.  

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan, sepanjang kuartal I/2024, Bank Nobu membukukan laba bersih sebesar Rp51,03 miliar, atau tumbuh 67,31% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp30,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.  

Sebaliknya, sepanjang kuartal I/2024, Bank MNC membukukan laba bersih sebesar Rp14,85 miliar, atau merosot 32% (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2023 yang sebesar Rp21,83 miliar. 

Rencana Hanwha Life
Belum rampungnya proses merger Bank Nobu-Bank MNC, justru tersebar kabar Hanwha Life yang berencana mencaplok 40% saham bank yang bernaung di bawah Lippo Group, PT Bank Nationalnobu Tbk atau Bank Nobu (NOBU). 

Kendati demikian, OJK menyatakan belum menerima pengajuan tertulis dari perusahaan asuransi asal Korea Selatan tersebut.

"OJK belum mendapatkan pengajuan secara tertulis atas rencana akuisisi dimaksud," tegas Dian.

Ia pun kembali menegaskan bahwa proses akuisisi/pengambilalihan memerlukan waktu yang tidak sebentar karena calon investor perlu mendapatkan persetujuan OJK terlebih dahulu. Hal itu sebagaimana tertuang dalam POJK No. 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan Peleburan Pengambilalihan Integrasi dan Konversi Bank Umum (POJK P3IK).

Tahapan akuisisi dimulai dengan tahap Pendahuluan, yaitu melakukan Fit and Proper Test (FPT) terhadap calon PSP sebagai pihak yang akan mengambil alih Bank.

Tahapan FPT ini termasuk perizinan dan pelaksanaan pengambilalihan sebagaimana diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kepatutan dan Kemampuan bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan (POJK PKK) dan POJK P3IK. 

"Sehubungan dengan hal tersebut, OJK mengkomunikasikan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti oleh Manajemen Bank Nobu terkait dengan kebijakan OJK mengenai perubahan kepemilikan bank umum yang mengubah pemegang saham pengendali Bank," pungkas Dian. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar