c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

03 Maret 2023

20:51 WIB

Gubernur BI Dorong Masyarakat Berbisnis Dengan China dan India

Gubernur BI Perry Warjiyo menilai baik China dan India memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik tahun ini.

Editor: Fin Harini

Gubernur BI Dorong Masyarakat Berbisnis Dengan China dan India
Gubernur BI Dorong Masyarakat Berbisnis Dengan China dan India
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/Pool

SOLO - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendorong masyarakat untuk menjalin hubungan dagang dan investasi dengan pelaku bisnis dari China dan India. Kedua negara tersebut dipandang memiliki peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tahun ini.

"Kalau dilihat dari ekonomi global, sebetulnya China akan tambah bagus. Tahun ini 4,6% bisa menjadi 5%. Peluang bahwa China akan lebih baik, mari kita berdagang, berinvestasi juga dengan China," kata Gubernur BI Perry Warjiyo pada seminar nasional Bangkit Bersama dan Semakin Berdaya yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Alumni SMAN 3 Surakarta Roemah Tiga, di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/3), dikutip dari Antara.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar pelaku usaha Tanah Air berdagang dengan India, karena peluangnya yang cukup besar.

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini di India bisa 5,8%, tahun depan bisa 6,3%. Peluang ke India itu besar, pariwisata, batu bara, energi. Bahkan di India sedang gemar pariwisata ke Indonesia, termasuk wilayah Jawa dan Bali," kata dia.

Selain itu, furnitur dan kuliner juga sedang digemari oleh konsumen India.

"Mengembangkan pariwisata di sana untuk bisa copy (menyalin) kuliner Indonesia. Di sana ada beda-beda makanannya tapi semua pakai kari, nggak ada pecel, nasi liwet, gudeg, soto. Makanya ada yang meng-hire chef dari Jawa Barat," katanya lagi.

Perry mengatakan melihat potensi Indonesia, India sangat ingin berdagang dengan Indonesia, baik di bidang pertambangan, investasi, maupun yang berkaitan dengan pariwisata dan UMKM.

"Dan kami akan menyambungkan QRIS kita dengan India dan BI fast," katanya pula.

Dalam kesempatan itu, Perry berharap pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 ini bisa mencapai 5,1%.

"Tahun ini insya Allah pertumbuhan ekonomi kita titik tengah 4,9%, dengan ekonomi China membaik diharapkan bisa mencapai 5,1%," kata Perry.

Ia mengatakan seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat ini dunia sedang tidak ramah.

"Kita tidak tahu kapan perang Rusia dan Ukraina akan berakhir. Kita melihat Amerika dan Tiongkok masih berseteru, berdampak pada kondisi ekonomi global yang harus tetap diwaspadai," katanya pula.

Dia menyatakan ekonomi dunia di akhir tahun ini memang menurun menjadi 2,3%, namun demikian ada peluang tahun depan menjadi 2,9%.

Ketua Umum Roemah Tiga (Roega) Monica Subiakto mengatakan Roega terus fokus terhadap pengembangan UMKM, khususnya UMKM yang dirintis oleh alumni sekolah setempat.

Ke depan, katanya lagi, Roega berencana membangun jaringan UMKM binaan seperti instansi dan lembaga lainnya.

"Tidak menutup kemungkinan, Roega punya UMKM binaan. Ditambah banyak alumni muda yang paham tentang digitalisasi, sehingga bisa dibuatkan market place khusus untuk UMKM alumni SMAN 3 Surakarta," kata dia.

Target pertumbuhan Ekonomi 2024
Hari sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar 5,3-5,7%.

Di Kantor Presiden setelah Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta, Kamis (2/3), Suharso mengatakan target pertumbuhan ekonomi itu mutlak untuk dicapai. Target tersebut juga melihat angka acuan (baseline) pada 2019 dan realisasi pertumbuhan ekonomi pada 2022 yang sebesar 5,31%.

Pemerintah juga menetapkan target pembangunan lainnya, yakni penurunan tingkat kemiskinan menjadi 6,5-7,5% pada 2024.

"Kemudian rasio gini itu 0,374. Ini juga di bawah target di RPJMN. Indeks pembangunan manusia kita berharap bisa lebih baik di 70-74," kata dia.

Untuk nilai tukar petani, kata Suharso, pemerintah menargetkan menjadi 108, nilai tukar nelayan 110, dan penurunan emisi gas rumah kaca 27,27%.

Pemerintah mencanangkan tema untuk Rencana Kerja Pemerintah 2024 ini adalah Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.

"Penekanan di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 yang pertama adalah pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan," kata Suharso.

Pemerintah juga memberi penekanan dalam RKP untuk penguatan daya saing usaha, pembangunan rendah karbon dan transisi ekonomi, percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas, percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara, hingga pelaksanaan Pemilu 2024.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis, memerintahkan para menteri dan kepala lembaga agar menyelesaikan seluruh program kerja pada 2024. Jokowi tak ingin melihat ada program yang tak beres pada tahun depan.

"Agar semua menuju 2024 bisa kita bereskan," kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar