c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

01 November 2025

09:21 WIB

Geo Dipa Terima Pinjaman Rp2,99 Triliun Dari ADB Untuk Proyek Panas Bumi 

Pinjaman US$180 juta atau sekitar Rp2,99 triliun dari ADB untuk mendukung PT Geo Dipa Energi (Persero) dalam meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia.

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Geo Dipa Terima Pinjaman Rp2,99 Triliun Dari ADB Untuk Proyek Panas Bumi&nbsp;</p>
<p id="isPasted">Geo Dipa Terima Pinjaman Rp2,99 Triliun Dari ADB Untuk Proyek Panas Bumi&nbsp;</p>

Petani memikul Kubis yang baru dipanen melintasi instalasi PLTP PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021). Antara Foto/Anis Efizudin

JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pinjaman US$180 juta atau sekitar Rp2,99 triliun untuk mendukung PT Geo Dipa Energi (Persero) dalam meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Indonesia.

Pembiayaan tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan konstruksi dan uji operasional dua unit pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pulau Jawa, masing-masing berkapasitas 55 megawatt, demikian keterangan ADB dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Jumat (31/10).

Dilansir dari Antara, proyek ini akan menyuplai listrik beban dasar (base load) yang ramah lingkungan ke jaringan Jawa-Bali dan diperkirakan mampu mengurangi emisi karbon lebih dari 550.000 ton CO2 per tahun.

Baca Juga: BNI Biayai Pembangunan Proyek Panas Bumi 500 MW Geo Dipa Energi

"Kami siap melanjutkan kerja sama erat untuk meningkatkan kapasitas panas bumi Indonesia dan mempercepat peralihan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan lebih tangguh," ujar Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga.

Ia menambahkan bahwa Geo Dipa memainkan peran penting sebagai katalis dalam pengembangan energi panas bumi nasional.

Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, mencapai 29 gigawatt, dengan kapasitas terpasang sebesar 2,1 gigawatt, terbesar kedua secara global. Namun, pengembangannya masih menghadapi tantangan berupa biaya tinggi, durasi proyek yang panjang, dan risiko eksplorasi yang besar.

Proyek yang dimulai sejak 2020 ini tidak hanya mendukung eksplorasi dan pembangkitan listrik, tetapi juga memperkuat kapasitas Geo Dipa dalam perencanaan, pelaksanaan proyek, dan pengeboran yang didukung pemerintah guna menarik investasi swasta.

Baca Juga: PT Geo Dipa Hasilkan Energi Bersih Dukung Ketahanan Energi Nasional

Sebelumnya, pada 2023, ADB telah memproses tambahan pembiayaan pertama berupa hibah senilai US$10 juta atau sekira Rp166,25 miliar dari Dana Jepang untuk Mekanisme Pengkreditan Bersama (JFJCM), yang digunakan untuk pemasangan teknologi canggih pada pembangkit listrik Patuha unit 2.

ADB merupakan bank pembangunan multilateral yang didirikan pada 1966 dan dimiliki oleh 69 negara anggota, termasuk 50 negara di kawasan Asia dan Pasifik.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar