c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 Mei 2021

17:36 WIB

Genjot Penjualan Petrokimia, Pertamina Jual Metanol Perdana

SH Commercial & Trading memproyeksikan, penjualan Metanol nasional di tahun 2021 bisa mencapai 50.000 MT

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Fin Harini

Genjot Penjualan Petrokimia, Pertamina Jual Metanol Perdana
Genjot Penjualan Petrokimia, Pertamina Jual Metanol Perdana
Ilustrasi industri petrokimia. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding (SH) Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memantapkan langkah pemasaran dengan menjual produk petrokimia di pasar domestik. Pada penjualan perdana, Petrochemical Industry Business SH Commercial & Trading melalui Petrochemical Regional Kalimantan menjual 3.000 metrik ton (MT) produk metanol kepada produsen biodiesel di wilayah Kalimantan Selatan. 

Vice President Petrochemical Industry Business SH Commercial & Trading Oos Kosasih menyampaikan penjualan perdana merupakan langkah dan komitmen awal Pertamina dalam layanan penjualan petrokimia di pasar domestik. Selanjutnya, bisnis petrokimia akan dijalankan oleh PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading.

“Di tahun ini, SH Commercial & Trading memiliki strategi besar yakni strategi ekspansi, salah satunya ekspansi ke produk baru yakni produk-produk petrokimia. Strategi ini diturunkan menjadi salah satu program yakni Go Petchem, di mana produk petrokimia dijadikan engine baru perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang lebih baik lagi,” jelas Oos. 

Ia melanjutkan, penjualan metanol kepada industri produsen biodiesel ini merupakan bentuk sinergi dan simbiosis mutualisme, mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan metanol untuk dijadikan produk biodiesel sebagai bahan campuran solar menjadi biosolar.

“Metanol adalah salah satu bahan campuran utama dalam produksi Fatty Acid Methyl Ester atau FAME. FAME inilah yang kemudian dicampur dengan solar untuk dijadikan produk biosolar. Saat ini kebijakan pemerintah untuk pemanfaatan biodiesel dalam campuran solar adalah 30% atau biasa kita ketahui sebagai Biosolar 30 (B30),” lanjutnya. 

Saat ini, SH Commercial & Trading memproyeksikan penjualan produk metanol nasional di tahun 2021 bisa mencapai 50.000 MT. Harapannya, komitmen Pertamina dalam ekspansi di produk petrokimia ini dapat memenuhi kebutuhan metanol khususnya di pasar domestik.

“Di tahun perdana ini, Pertamina akan terus mengembangkan layanan dalam menyediakan produk-produk petrokimia yang dibutuhkan di Indonesia. Potensi pasar produk petrokimia ini masih sangat besar, tidak hanya metanol dan kami yakin Pertamina siap memenuhi kebutuhan ini. Kami akan terus menggenjot pemasaran produk petrokimia ini untuk mendukung ketahanan energi nasional,” tandas Oos Kosasih.

Sebelumnya, anak usaha Pertamina lainnya yakni PT Kilang Pertamina Internasional atau KPI juga sudah menunjukkan penguatan komitmen kontribusi lini bisnis pengolahan dan petrokimia. Salah satunya untuk memenuhi bahan baku plastik dalam negeri dan pengurangan ketergantungan pada impor.

Hal itu dibuktikan melalui capaian produksi Polytam sebanyak 46.702 ton sepanjang 2020 dari Kilang Plaju, yang telah berumur lebih dari satu abad.

Pasalnya KPI mencatat, kinerja Subholding Refining & Petrochemical Pertamina itu, telah melampaui target mencapai 103,8% dari rencana kerja yang dibuat tahun lalu.

Corporate Secretary KPI Ifki Sukarya menyebutkan, produksi bahan baku plastik berupa Polytam tersebut menjawab kebutuhan industri plastik nasional akan produk polypropylene/polipropilena (PP) berkualitas. 

Terlebih, Asosiasi Produsen Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) mencatatkan kenaikan permintaan produk plastik hilir, khususnya untuk industri makanan, minuman, dan kesehatan pada 2020 yang diwarnai pandemi covid-19.

Ia mengungkapkan, produksi Polytam dari kilang Plaju bersinergi dengan unit usaha dalam subholding Refining & Petrochemical Pertamina lainnya, yaitu PT Polytama Propindo (Polytama).

“Sinergi antar-anak perusahaan Pertamina Group tidak hanya meningkatkan keandalan produk, tetapi juga pasokan untuk lebih jauh mendukung perekonomian nasional,” tutur Ifki dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (17/3).

Ia pun menyatakan bahwa Pertamina akan fokus untuk menjadi pebisnis petrokimia unggulan di masa depan, dengan terus meningkatkan kinerja untuk menghasilkan produk petrokimia bernilai tinggi. 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar