Genjot Penetrasi PayLater, Indodana Berkongsi Dengan BimoPay

JAKARTA – Indodana (PT Artha Dana Teknologi), platform PayLater di Indonesia mengumumkan kemitraan joint partnership dengan BimoPay/AsiaPay Indonesia, perusahaan Payment Solution dan Vendor Technology di kawasan Asia. Perkongsian ini dilakukan untuk mengoptimalkan penetrasi layanan pembayaran digital dengan sistem BNPL (Buy Now Pay Later) lebih luas kepada masyarakat dan pelaku UMKM. Juga untuk mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia.

Jerry Anson, Direktur Indodana mengatakan, Indodana PayLater telah terdaftar dan berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan didukung oleh manajemen risiko mutakhir berbasis Artificial Intelligence, sistem keamanan bersertifikasi ISO 27001. Indodana juga sudah digunakan di lebih dari 70 kota, 34 provinsi di Indonesia.

Kini, lanjutnya, Indodana PayLater siap hadir di berbagai merchant online dan offline yang sudah terintegrasi dengan BimoPay/AsiaPay Indonesia. Ia yakin, melalui pemanfaatan teknologi dan big data, Indodana senantiasa berinovasi untuk bisa memberikan layanan BNPL termudah, tercepat, dan teraman di Indonesia.

“Salah satunya yaitu dengan memperluas jangkauan merchant agar semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha, UMKM di Tanah Air bisa merasakan kemudahan dan keuntungan menggunakan solusi Indodana PayLater,” tutur Jerry dalam keterangannya, Kamis (19/5).

Jerry bilang, dalam perkembangannya saat ini, layanan PayLater semakin populer dan diminati di Indonesia, namun belum optimal. Nah, dengan kemitraan yang terjalin antara Indodana dengan BimoPay/AsiaPay Indonesia, diharapkan dapat mengoptimalkan akses payLater yang memberikan nilai tambah bagi pengguna dan juga merchants.

“Di mana Indodana PayLater hadir sebagai solusi praktis pembayaran alternatif yang fleksibel, mudah dan aman digunakan oleh penggunanya. Dari sisi merchants, Indodana PayLater bisa memberikan keuntungan seperti mendorong peningkatan transaksi dan membantu merchants meningkatkan pendapatan,” imbuhnya.

Proyeksi BNPL
Di Indonesia, pertumbuhan BNPL sendiri diprediksi akan meningkat signifikan dalam beberapa trahun mendatang. Setidaknya, hal ini terungkap dalam riset International Data Corporation (IDC) Asia/Pacific bersama 2C2P bertajuk IDC InfoBrief: How Southeast Asia Buys and Pays, Driving New Business Value for Merchants yang dirilis November 2021.

Riset menunjukkan, Indonesia akan menjadi tulang punggung penggunaan dompet digital (e-wallet) dan BNPL/paylater platform e-commerce di kawasan Asia Tenggara. Indonesia, disebut akan menjadi pasar terbesar untuk BNPL se-Asia Tenggara pada 2025, dengan total belanja masyarakat menggunakan BNPL di e-commerce akan meningkat 8,7 kali lipat dibandingkan 2020.

Nilai transaksi BNPL khusus Indonesia bahkan diproyeksi mencapai US$5,15 miliar pada 2025, atau 58% dari total US$8,83 miliar apabila ditambah transaksi lima negara Asean lain. Adapun seluruh transaksi platform e-commerce di Indonesia pada 2022 diproyeksi mencapai US$32 miliar dan melonjak menjadi US$83 miliar pada 2025.

Joseph Chan, CEO AsiaPay mengungkapkan, pada era pasca-ekonomi epidemi, BNPL berkembang pesat di seluruh dunia dan memainkan peran positif dalam mengurangi tekanan ekonomi, mendorong konsumsi dan ekonomi digital.

“Kami senang dapat bermitra dengan Indodana yang memungkinkan merchant BimoPay mencapai konversi penjualan yang lebih tinggi dan menawarkan pelanggan mereka pengalaman pembayaran yang lebih nyaman,” tuturnya.

Sekadar tambahan, dengan Indodana PayLater, pengguna dapat memperoleh limit PayLater hingga Rp25 juta yang dapat diaktifkan dengan mudah dan digunakan untuk belanja secara online dan offline. Proses registrasi dan approval cepat dan aman melalui aplikasi Indodana yang bisa diunduh di Google Play Store dan Apple App Store.

Hingga Februari 2022, aplikasi Indodana telah di download lebih dari 6,5 juta kali. Indodana juga telah bekerjasama dengan lebih dari 1.700 merchant dan ratusan gerai offline di Indonesia.