c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

15 September 2023

08:12 WIB

Genap 2 Tahun, Total Pembiayaan Holding UMi Capai Rp577,9 T

Alasan utama membentuk Holding UMi adalah ada 26 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum bisa mengakses layanan lembaga keuangan formal.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Genap 2 Tahun, Total Pembiayaan Holding UMi Capai Rp577,9 T
Genap 2 Tahun, Total Pembiayaan Holding UMi Capai Rp577,9 T
Ilustrasi usaha mikro. Endah Margi Utami (56) membuat kerajinan rajut di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Syaiful Arif

JAKARTA - Setelah dua tahun berdiri, Holding Ultra Mikro (UMi) mencatatkan total outstanding pembiayaan ekosistem UMi mencapai Rp577,9 triliun, tumbuh 11,4% secara tahunan (year on year/yoy).

Holding yang terdiri dari tiga entitas, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk holding, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani ini telah mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam atau debitur, atau bertumbuh sekitar 10,4% yoy.

Adapun, kinerja tersebut didukung oleh 1.013 unit co-location atau kantor yang dipakai secara bersama oleh ketiga entitas di dalam holding.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa Holding UMi merupakan sumber pertumbuhan yang sangat memadai. Sebab, sumber pertumbuhan mengarah ke segmen yang lebih bawah.

“Di bawah itu yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting kita bisa mengelolanya dengan tepat," kata Sunarso dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (14/9).

Dia menjelaskan, strategi untuk tumbuh adalah yang existing dinaik kelaskan, kemudian cari sumber pertumbuhan baru, go smaller. Tenornya juga lebih pendek atau go shorter. Prosesnya didigitalkan, lebih cepat alias go faster.

"Dan kemudian insyaAllah nanti semuanya kita orkestrasi dalam suatu kebijakan, suatu strategi yang masif menghasilkan go cheaper. Jadi setelah kecil-kecil banyak, mudah, cepat, dan murah,” ujar Sunarso menekankan.

Belum Terakses Layanan Keuangan Formal
Sunarso menyampaikan bahwa pencapaian itu bukan sekadar angka. Hal itu seiring dengan langkah strategis BRI mengubah model bisnis dengan semakin mengedepankan aspek pemberdayaan.

Dengan demikian, menurut Sunarso, akan lebih memudahkan akselerasi pelaku usaha untuk naik kelas melalui ekosistem ultra mikro. 

Capaian kinerja tersebut pun membuktikan akses layanan jasa keuangan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha di segmen terkecil, yang selama ini kesulitan mengakses permodalan.

“Alasan utama mem-propose Holding Ultra Mikro ini adalah ada 26 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum bisa mengakses layanan lembaga keuangan formal," katanya.

Dia menguraikan, dari angka tersebut, sekitar 7 juta masih mengakses pinjaman dari saudara jika membutuhkan pembiayaan, sekitar 5 juta pelaku usaha masih dalam cengkeraman rentenir, dan sisanya 14 juta belum terlayani sama sekali.

"Oleh karena itu, dengan integrasi melalui Holding Ultra Mikro, kami membukakan akses yang lebih mudah lagi,” tegas dia.

Sunarso menambahkan, pencapaian kinerja itu didorong oleh Holding UMi yang melibatkan sekitar 76.800 relationship manager untuk semakin mendekatkan diri dengan masyarakat.

Ujung tombak Holding Umi dilengkapi dengan teknologi yang semakin memperkuat dan mengefisienkan business process.

Selain itu, kesuksesan Holding UMi pun tak terlepas dari usulan nasabah yang menjadi pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan.

“Itulah konsep inklusi, maka pelaku usaha akan lebih pede, lebih merasa nyaman untuk menumbuhkan usahanya dengan tambahan-tambahan layanan. Betapa pemberdayaan BRI itu mengakselerasi UMKM naik kelas,” tuturnya.

Dampak Bagi Mekaar
Terkait keberhasilan Holding UMi tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, cakupan pemberdayaan program pemerintah tersebut sangat luas.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah meningkatkan talenta serta kemampuan wirausaha perempuan melalui program group lending PNM Mekaar. 

Menurutnya, hal ini merupakan wujud keberhasilan yang membawa banyak harapan. Terlebih ketika berbicara mengenai inklusi keuangan.

“Maka dari itu, kita harus lebih memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM untuk naik kelas dapat berjalan secara berkelanjutan. Sebab, dari UMKM sebagai tulang punggung perkembangan rakyat jugalah dapat kita atasi berbagai persoalan hingga memastikan masa depan Indonesia yang merdeka, berdaulat,” ujar Erick Thohir.

Sekadar informasi, Holding UMi lahir pada 13 September 2021. Tujuannya, untuk mewujudkan layanan keuangan yang lengkap, terintegrasi, dan memenuhi kebutuhan pelaku usaha di segmen ultra mikro. Selain itu, menjadi sumber pertumbuhan baru BRI sebagai induk holding.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar