26 Agustus 2021
09:32 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
VANCOUVER – Memanfaatkan tren peningkatan impor produk makanan-minuman Kanada dari sejumlah negara, ITPC bersama KJRI Vancouver memboyong sejumlah produk usaha mikro-menengah untuk diikutkan dalam pameran dagang Indonesia.
Kepala ITPC Vancouver Robby Handoko berujar, jika produk mamin Indonesia semakin dikenal, harapannya masyarakat Kanada akan semakin menyukai produk Indonesia.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor dan memasarkan produk mamin Indonesia ke pasar Kanada,” katanya dalam keterangan pers yang diterima, Jakarta, Rabu (25/8).
Sebagai informasi, impor produk mamin Kanada dari negara lain terus meningkat, hingga mencapai US$235,03 miliar.
Adapun pameran tersebut mengusung tema “A Flavorful Journey to Indonesia, Discover Indonesia Diversity and Heritage through its Finest Food and Beverage Products”.
Pameran itu menghadirkan peserta dari beberapa perusahaan kelompok produsen besar dan 12 wakil dari kelompok UMKM. Kedua belas UMKM ini merupakan binaan Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Sementara itu, pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan ini belum pernah mengekspor, namun memiliki produk menarik, unik, dan beragam. Termasuk ke dalam jenis produk ekspor baru Indonesia ke pasar Kanada, sehingga dianggap layak untuk tampil di pameran.
Semua ini, lanjutnya, merupakan bentuk keberpihakan pemerintah dalam mempromosikan dan menjual produk UMKM, khususnya produk ekspor jenis baru. Nantinya, beragam produk UMKM tidak hanya dipromosikan melalui pameran.
Tapi juga akan terus mendapat pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan hingga diterima pasar Kanada. Semua produk akan melewati uji coba dan tes pasar. Hasil tes tersebut akan menjadi masukan dalam penyempurnaan sesuai dengan selera pasar dan permintaan konsumen.
“Produk-produk yang sudah diperbaiki selanjutnya akan dipromosikan dan dipasarkan kembali oleh ITPC Vancouver ke pasar Kanada. Pemasaran akan dilakukan dengan berbagai macam cara konvensional (door to door), langsung kepada konsumen, distributor/toko ritel, serta menggunakan platform digital dan e-commerce,” tutur Robby.
Pada penyelenggaraan pameran kali ini, pemerintah Kanada telah memperbolehkan adanya kontak fisik, melonggarkan pertemuan dalam jumlah banyak, serta mulai membuka kunjungan tamu asing.
Menurut Robby, keikutsertaan Indonesia pada kegiatan ini merupakan jawaban atas permintaan pelaku usaha Indonesia yang ingin masuk ke pasar ekspor di Kanada.
“Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum ini dengan baik. Dengan adanya pameran secara langsung diharapkan dapat mencuri perhatian importir, distributor, serta manajemen jaringan toko pemasaran ritel terhadap produk Indonesia,” kata Robby.
Ubah Tren Ekspor
Konsul Jenderal RI di Vancouver Hendra Halim menambahkan, Indonesia memilih untuk mempromosikan berbagai macam mamin guna meningkatkan nilai ekspor produk mamin Indonesia ke Kanada sepanjang 2021. Harapannya, hal ini akan mengubah tren kinerja ekspor mamin Indonesia ke Kanada kembali positif.
Pemilihan tema mamin juga untuk mendukung salah satu program nasional yaitu Indonesia Spice Up the World. Program ini mendorong produk-produk rempah dan bumbu masak Indonesia ke pasar dunia, khususnya ke pasar Kanada.
“Semoga melalui Indonesian Trade Show akan turut meningkatkan ekspor dan pangsa pasar produk rempah serta bumbu masak Indonesia di Kanada,” ujar Hendra.
Menurutnya, sebagai negara kaya produk rempah, Indonesia harus menunjukkan semua potensi rempah yang dimiliki kepada dunia, termasuk pasar Kanada. Misalnya melalui edukasi tentang cara penggunaan serta pengolahan dari beberapa produk rempah maupun bumbu masak.
Kemendag mencatat, produk bumbu Indonesia di Kanada saat ini berada di urutan ke-6, di belakang China, India, Madagaskar, Vietnam, dan Amerika Serikat. Ekspor rempah Indonesia ke Kanada periode Januari-Juni 2021 sebesar US$6,77 juta. Nilai ini turun 1,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu di kisaran US$,88 juta.
Penyelenggaraan pameran juga memanfaatkan tren peningkatan impor Kanada dari dunia. Impor Kanada dari dunia periode Januari–Juni 2021 meningkat sebesar US$235,03 miliar.
Nilai itu naik 25,8% dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar US$186,83 miliar. Sebelumnya, pada Januari–Desember 2020 turun US$404,47 miliar. Meskipun, nilai ini turun 10,8% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar US$453,23 miliar.
Impor Kanada dari Indonesia pada 2021 juga naik 21,56% atau sebesar US$725,41 juta dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$596,74 juta. Sedangkan impor Kanada dari Indonesia di 2020 turun 12,03% yang sebesar US$1,2 miliar, dibandingkan tahun 2019 yang sebesar US$1,37 miliar.