19 Maret 2025
11:55 WIB
Gelar Bazar Ramadan, Kemenperin Suguhkan Berbagai Produk Olahan Industri Mamin
Bazar menjadi wadah bagi pelaku industri mamin untuk promosi dan menyajikan produk unggulan. Bagi masyarakat, jadi ajang berburu diskon.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Khairul Kahfi
Wamenperin Faisol Riza menggelar Bazar Ramadan 2025 yang menyuguhkan berbagai produk hasil industri makanan dan minuman, Jakarta, Selasa (18/3). ValidnewsID/Aurora KM Simanjuntak
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Bazar Ramadan 2025 yang menyuguhkan berbagai produk hasil industri makanan dan minuman (mamin).
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan, kegiatan bazar digelar secara rutin setiap tahunnya. Agenda ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan Lebaran bagi pegawai maupun masyarakat sekitar.
"Kegiatan ini merupakan acara rutin tahunan yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan lebaran pegawai Kemenperin dan masyarakat sekitar, serta sebagai ajang promosi produk industri dalam negeri," ujarnya dalam Bazar Ramadan Tahun 2025 di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (18/3).
Berdasarkan pantauan Validnews, bazar Kemenperin terus ramai pengunjung. Produk industri mamin yang disuguhkan pun sangat beragam, mulai dari produk makanan ringan (snack), kue lebaran, berbagai minuman, bahan makanan.
Kemudian, kebutuhan sehari-hari seperti tisu, baju, serta peralatan bayi dan rumah tangga. Ada juga yang menjual buku, lalu lauk-pauk hasil produksi UMKM, serta produk makanan kucing.
Masyarakat bisa memanfaatkan kegiatan bazar untuk membeli sejumlah keperluan menjelang Lebaran 2025. Bazar digelar selama empat hari, pada Selasa-Jumat, 18-21 Maret 2025, mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Lebih lanjut, Wamenperin menjelaskan, industri makanan dan minuman (mamin) adalah sektor strategis yang berperan penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurutnya, hal itu tecermin dari kontribusi sektor mamin pada 2024 yang sebesar 40,31% terhadap PDB industri non-migas. Industri mamin juga berkontribusi sebesar 6,92% terhadap PDB nasional pada tahun lalu.
Selain itu, Faisol melaporkan dari sisi ekspor, industri mamin mampu membukukan sebesar US$41,45 miliar sepanjang 2024. Sementara itu, nilai impornya lebih kecil, yakni US$17,08 miliar.
"Dengan demikian, sektor industri makanan dan minuman masih melanjutkan neraca dagang positif di tahun 2024 sebesar US$24,37 miliar," jelasnya.
Faisol melanjutkan, investasi sektor industri mamin juga tumbuh dan masih menjadi incaran para investor. Tecermin dari realisasi investasi sektor terkait yang mencapai angka Rp110,57 triliun pada 2024.
Untuk menjaga kinerja industri mamin, ajang bazar di awal tahun ini menjadi salah satu upaya Kemenperin. Faisol menuturkan, kegiatan ini sebagai wadah para pengusaha untuk promosi sekaligus membantu masyarakat dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Kemenperin bersama stakeholders terkait berupaya untuk menjamin ketersediaan produk makanan dan minuman olahan," tutup Faisol.