06 Desember 2024
19:16 WIB
Garuda Prediksi Jumlah Penumpang Di Momen Nataru Naik 24%
Tahun ini, diproyeksikan, terdapat peningkatan yang signifikan, sekalipun jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi jumlahnya diperkirakan masih sekirar 65%
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi - Deretan pesawat milik maskapai Garuda Indonesia parkir di areal Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (ANTARA FOTO/Lucky R
JAKARTA - Maskapai Penerbangan Nasional PT Garuda Indonesia (Persero) memperkirakan penumpang periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 naik 24%.
"Untuk (estimasi) pertumbuhan penumpang dapat kami sampaikan pada tahun 2024 ini terdapat peningkatan sebesar 24% dibandingkan pada tahun 2023 untuk periode Natal - Tahun Baru saja," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan di Jakarta, Jumat (6/12).
Menurut dia, terdapat peningkatan yang signifikan namun, kalau dibandingkan dengan masa sebelum pandemi jumlah penumpang Natal dan Tahun Baru 2024/2025 itu diperkirakan masih 65%.
"Puncak arus libur ini kami perkirakan terjadi pada 21 Desember 2024 dan pada 5 Januari 2025," serunya.
Untuk penerbangan pada libur Natal - Tahun Baru, Garuda Indonesia akan menerbangkan di 49 rute domestik dan juga 19 rute internasional. Sedangkan Citilink, kita akan terbangkan di 73 rute domestik dan juga 5 rute internasional. Untuk armada sendiri, Garuda Indonesia menyiapkan 58 pesawat sedangkan untuk Citlink disiapkan 35 armada pesawat untuk libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Sedangkan untuk total kursi, Garuda Indonesia menyiapkan 741.514 kursi dengan total penerbangan 4.028 penerbangan. Sedangkan Citilink menyiapkan 717.560 kursi dengan total 4.171 penerbangan.
"Hal ini bisa terjadi peningkatan karena untuk Garuda Indonesia sendiri, (5:40) kita mengajukan dan sudah disetujui penambahan frekuensi sebanyak 316 penerbangan, sedangkan untuk Citilink di 210 penerbangan. Jadi total kita mengajukan sebanyak 526 penerbangan," kata Wamildan.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei potensi pergerakan nasional Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat mencapai 110,67 juta orang. Potensi pergerakan ini mencakup seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar selama 22 hari dari 18 Desember 202 sampai dengan 8 Januari 2025.
Adapun potensi pergerakan antar provinsi mencapai 55,86 juta orang dan potensi pergerakan dalam provinsi mencapai 54,81 juta orang. Sedangkan prediksi pilihan utama penggunaan kendaraan pribadi sebesar 53,78 % atau sekitar 59,52 juta kendaraan.
Sedangkan untuk prediksi pilihan menggunakan angkutan umum berdasarkan perhitungan data terkoreksi yakni bus sebesar 6,54 juta orang, kereta api 3,44 juta orang, pesawat sebesar 4,14 juta orang, kapal penyeberangan 3,40 juta orang, dan kapal laut 2,38 juta orang.
Persiapan Bandara
Sementara itu, untuk mendukung momen Nataru, BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney siap mengoperasikan 37 bandara selama 24 jam. "Kami juga mempersiapkan bandara kami, 37 bandara kami akan beroperasi 24 jam," ujar Direktur Utama InJourney Maya Watono di Jakarta, Jumat.
Pengaturan Operating Hour selama 24 jam ini, lanjutnya, dimulai selama 18 hari dimulai Dari tanggal 19 Desember sampai dengan 5 Januari 2025. Maya mengatakan, puncak arus keberangkatan diprediksi terjadi pada tanggal 20 Desember 2024 dan puncak arus balik terjadi pada tanggal 4 Januari 2024.
Jumlah traffic penumpang InJourney Airports selama periode Natal-Tahun Barupun diproyeksikan meningkat sebesar 4,52% dibandingkan tahun lalu, dimana traffic penumpang internasional pada tahun 2024 sebesar 2,2 juta pax meningkat 23,2% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,79 juta pax. Untuk penumpang domestik pada tahun 2024 sebesar 6 juta pax.
Sedangkan jumlah pergerakan pesawat selama periode libur Natal-Tahun Baru 2025 diproyeksikan mengalami penurunan sebesar 2,84% dibandingkan tahun lalu, meski begitu pergerakan pesawat internasional pada tahun 2024 sebesar 12.965 pergerakan meningkat 15,4% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11.227 pergerakan.
Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto telah terealisasi, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan evaluasi untuk dilakukan perbaikan. Dia pun menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam merencanakan perjalanan. Menurutnya, kebiasaan membeli tiket di menit-menit terakhir menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang sering dikeluhkan.
Lebih lanjut, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta, kapasitas bandara tidak akan cukup tanpa perencanaan yang sistematis. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun peta jalan lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa liburan seperti Natal, Tahun baru dan Lebaran.
Dengan langkah tersebut, Erick berharap peningkatan layanan dan penurunan harga tiket dapat mendukung kenyamanan masyarakat selama periode liburan akhir tahun, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Indonesia. Erick juga mengimbau masyarakat perlu mulai merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, seperti yang lazim dilakukan di negara lain.