c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

13 November 2025

20:54 WIB

Garuda Indonesia Fokus Perbaiki Armada Setelah Terima Suntikan Dana Rp23,67 T

Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia Thomas Oentoro menambahkan, perusahaan kini tengah melakukan pengkajian ulang terhadap rencana ekspansi armada.  

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Garuda Indonesia Fokus Perbaiki Armada Setelah Terima Suntikan Dana Rp23,67 T</p>
<p id="isPasted">Garuda Indonesia Fokus Perbaiki Armada Setelah Terima Suntikan Dana Rp23,67 T</p>

Garuda Indonesia luncurkan pesawat Livery bernama Pikachu Jet GA1 dengan corak desain kartun pokemon. Dok/Garuda Indonesia

TANGERANG – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menegaskan fokus utamanya saat ini adalah memperbaiki armada pesawat setelah menerima penyertaan modal senilai Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero).

Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan menjelaskan, dana segar ini menjadi peluang bagi perseroan untuk menyehatkan kinerja operasional dalam dua tahun ke depan.

“Kesempatan yang diberikan Danantara membuka ruang bagi Garuda untuk memulihkan berbagai permasalahan, dengan harapan dua tahun mendatang Garuda bisa kembali sehat seperti cita-cita pendiri,” ujarnya dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi (GSO), Tangerang, Kamis (13/11), dilansir dari Antara.

Glenny menuturkan, sebelumnya Garuda telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mendatangkan empat pesawat baru. Namun, seiring evaluasi terbaru, manajemen hanya melanjutkan satu pesawat karena sudah membayar uang muka, sementara tiga lainnya ditunda kedatangannya.

"Dalam perkembangan terakhir ini, ada MoU empat pesawat, dapat DP satu pesawat, sisanya postponed. Diprioritaskan ke perbaikan, alasannya prioritas perbaikan, kalau tidak diperbaiki kita bayar terus," katanya.

Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia Thomas Oentoro menambahkan, perusahaan kini tengah melakukan pengkajian ulang terhadap rencana ekspansi armada. Langkah tersebut dibantu oleh Direktur Transformasi Garuda Indonesia Neil Raymond Nills, yang memimpin proses analisis jaringan dan kebutuhan pesawat.

"Rencana ekspansi dikaji ulang, dengan adanya direktur transformasi, hitung dan susun ulang network rute. Bukan batalkan, sebagian kita akan buka sampai analisa difinalisasi," ujar Thomas.

Dari total dana Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun (37%) akan digunakan untuk modal kerja, termasuk perawatan dan pemeliharaan pesawat. Sementara Rp14,9 triliun (63%) dialokasikan untuk mendukung operasional Citilink Indonesia, terdiri atas Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina periode 2019–2021.

Nilai tersebut lebih rendah dari rencana semula sebesar Rp30,31 triliun sebagaimana tercantum dalam keterbukaan informasi pada Oktober 2025.

Dukung Restrukturisasi Garuda
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria menegaskan, penyertaan modal ini merupakan bagian dari restrukturisasi menyeluruh Garuda Indonesia, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memperkuat konektivitas udara nasional.

"Bagi Danantara Indonesia, penyehatan ini bukan hanya tentang menjaga stabilitas keuangan, tetapi juga memastikan konektivitas antarwilayah yang menopang aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, serta menjaga keberlanjutan national flag carrier Indonesia," ujar Dony

Menurut Dony, restrukturisasi Garuda mencakup renegosiasi dengan lessor asing, konversi sebagian utang menjadi modal, serta penempatan talenta terbaik dari dalam dan luar negeri guna memperkuat kapasitas manajemen.

"Transformasi yang tengah berlangsung mencakup bidang pelayanan, pengembangan bisnis dan operasi komersial, serta modernisasi teknologi, yang pelaksanaannya langsung berada di bawah koordinasi saya selaku COO Danantara Indonesia, agar seluruh proses berjalan konsisten, terintegrasi, dan berorientasi hasil," tambahnya.

Transformasi tersebut meliputi peningkatan pelayanan, pengembangan bisnis dan operasi komersial, serta modernisasi teknologi. Selain itu, restrukturisasi juga menyentuh entitas pendukung seperti PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF AeroAsia) yang akan memperoleh penguatan permodalan untuk memperluas layanan maintenance, repair, and overhaul (MRO).

"Restrukturisasi dan transformasi GIAA mencerminkan arah baru tata kelola aset strategis negara yang menyeimbangkan efisiensi ekonomi dengan tanggung jawab kebangsaan," ujar Dony.

Ia menegaskan, prinsip profesionalisme, disiplin keuangan, dan keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan visi kemandirian ekonomi nasional.

Sebagai flag carrier, Garuda Indonesia memegang peran penting dalam menjaga konektivitas antarwilayah, membuka akses ekonomi baru, serta memperkuat citra Indonesia di tingkat global.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebelumnya, para pemegang saham termasuk BP BUMN dan Danantara Indonesia telah menyetujui langkah-langkah strategis untuk memperkuat struktur keuangan dan menjamin kesinambungan bisnis Garuda.

Langkah tersebut mencakup konversi pinjaman pemegang saham menjadi modal, serta penambahan modal tunai guna mendukung program pemeliharaan armada Garuda dan Citilink, termasuk penyelesaian kewajiban bahan bakar kepada Pertamina.

Seluruh proses restrukturisasi dilakukan tanpa menambah beban fiskal negara, dengan memanfaatkan optimalisasi aset strategis yang berada di bawah pengelolaan negara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar