19 November 2022
13:12 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
YOGYAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mendorong peningkatan edukasi dan literasi keuangan bagi generasi muda melalui penyelenggaraan studium generale dengan tajuk "Generasi Muda Melek Investasi" di Gedung Grha Sabha Pramana, Yogyakarta.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi dan Rektor UGM Ova Emilia menjadi pembicara dalam kuliah umum tersebut.
Dalam paparannya, Friderica menyampaikan pentingnya membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan, termasuk di dalamnya kegiatan investasi baik untuk individu maupun keluarga.
“Mahasiswa-mahasiswi harus cerdas, alert, paham dan jangan sampai masuk di skema-skema penipuan. Bekali diri dengan pengetahuan, percaya diri dan pengendalian diri. Gunakan dan manfaatkan masa muda dengan sebaik mungkin,” kata Friderica melalui siaran pers yang diterima Validnews, Sabtu (19/11).
Lebih lanjut, menurutnya, literasi dan inklusi keuangan yang berimbang juga memberikan manfaat yang besar bagi diri kita sendiri. Tidak hanya dalam meraih hidup yang lebih sejahtera, tetapi juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor jasa keuangan.
Friderica berharap dengan semakin tinggi tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan dengan tetap memperhatikan aspek pengelolaan risikonya.
Sementara itu, Ova Emilia menyambut baik kegiatan stadium generale tersebut karena literasi dan inklusi keuangan penting bagi generasi muda menuju usia produktif. Hal ini menjadi langkah awal bagi Gadjah Mada Muda (GAMADA) dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik di masa depan dan sejahtera.
“Harapannya GAMADA benar-benar memahami materi yang disampaikan oleh para narasumber dan memiliki motivasi yang kuat untuk lebih baik di masa depan, khususnya dalam membangun perencanaan keuangan dan pengelolaan investasi. Para pemuda adalah harapan bangsa yang harus dibekali dengan literasi keuangan secara memadai sehingga para generasi muda lebih cakap keuangan serta mampu mewujudkan Indonesia emas 2045 mendatang,” ujarnya.
Selanjunya, Ova Emilia juga memberikan pemahaman kepada seluruh mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir bahwa melek investasi tidak harus menunggu tua atau mapan, namun dapat dilakukan sedini mungkin dengan nominal uang yang terjangkau.
Dalam kegiatan kuliah umum, juga dilakukan seremonial simbolis penyerahan beasiswa dari Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (KAFEGAMA) dan Tabungan SiMUDA InvestasiKU kepada masing-masing lima mahasiswa yang diserahkan oleh Eduardus Tandelilim selaku MBA Ketua Umum II Pengurus Pusat Kafegama dan Friderica Widyasari Dewi selaku Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK.
Selain itu, dalam rangka mengakselerasi peningkatan literasi dan inklusi di lingkungan kampus, kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Magang, Pusat Literasi Keuangan dan Small Business Development Center antara Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan – Daerah Istimewa Yogyakarta (FKIJK-DIY) dengan Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
Mahasiswa terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan juga karena berkesempatan melakukan pembukaan Tabungan SiMUDA InvestasiKU yang difasilitasi oleh OJK kepada sebanyak 300 mahasiswa.
Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan
Sebelumnya, OJK telah melaksanakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) keempat pada tahun 2022. Hasilnya, indeks literasi keuangan dan indeks inklusi keuangan kompak naik.
Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, indeks literasi keuangan meningkat menjadi sebesar 49,68% dari level 38,03% di tahun 2019. Sedangkan, indeks inklusi keuangan naik menjadi sebesar 85,10% dari level 76,19% di tahun 2019.
"Dengan demikian, gap tingkat literasi dan inklusi keuangan menurun dari 38,16% di tahun 2019 menjadi 35,42% di tahun 2022," ungkap Friderica dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober secara virtual di Jakarta, Kamis (3/11).
SNLIK keempat pada tahun 2022 sendiri dilakukan dalam rangka mengukur tingkat efektivitas program literasi dan inklusi keuangan.