c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 April 2025

11:01 WIB

Fasilitas Pemrosesan LPG Di Jambi Akhirnya Beroperasi, Segini Investasinya

Produksi LPG dari fasilitas AGPF milik Jadestone Energy sepenuhnya bakal disalurkan untuk kebutuhan dalam negeri.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Fasilitas Pemrosesan LPG Di Jambi Akhirnya Beroperasi, Segini Investasinya</p>
<p id="isPasted">Fasilitas Pemrosesan LPG Di Jambi Akhirnya Beroperasi, Segini Investasinya</p>

Ilustrasi. Petugas melakukan pengecekan meter flow fuel instrument di Stasiun Pengumpul ABG Pertamina EP Jatibarang Field di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024). Antara Foto/Dedhez Anggara 

JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung telah meresmikan operasional Akatara Gas Processing Facility (AGPF) di Lapangan Akatara kelolaan Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd.

Proyek yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi itu punya total nilai investasi di kisaran US$130 juta. Yuliot pun menilai AGPF dapat menjadi contoh fasilitas pengembangan gas bumi yang efektif dan dapat direplikasi pada wilayah lain.

Lewat keterangan tertulis, Wamen ESDM menegaskan AGPF punya peran yang vital terhadap ketahanan energi nasional. Fasilitas itu digadang-gadang juga bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquified Petroleum Gas (LPG).

"Patut kita syukuri bahwa Lapangan Akatara kini sudah mampu memproduksi kondensat, gas, dan LPG. Karena kalau kita liat kebutuhan LPG untuk masyarakat harus mengimpor sekitar 80% dari kebutuhan nasional," jelas Yuliot dari Tanjung Jabung Barat, Kamis (17/4).

Sebagai informasi, ada tiga komponen utama pada proyek AGPF, yakni gas plant yang dilengkapi fasilitas pengolahan LPG, stasiun pengukuran gas, hingga instalasi jaringan pipa.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengatakan, proyek itu ditaksir memberi tambahan kapasitas produksi sebesar 25,5 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), 185 metrik ton LPG per hari, serta 1.098 barel kondensat per hari.

"Dari hasil investasi ini, kita mendapatkan penambahan kapasitas gas 25,5 MMSCFD, 185 MTPD LPG, serta 1.098 BPD untuk kondensat," sebut dia.

Adapun keseluruhan produksi gas dari fasilitas teranyar di Wilayah Kerja (WK) Lemang itu bakal dipasok untuk kebutuhan dalam negeri, mulai ke PLN Batam, PT Pertamina Patra Niaga, Kimia Yasa, serta kondensat yang akan disalurkan ke PT Laban Raya Samodra.

Mengingat kebutuhan yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, Wamen Yuliot pun bakal mendorong proyek strategis yang dapat menjamin ketersediaan energi di dalam negeri.

Pemerintah lewat Kementerian ESDM menetapkan proyek AGPF milik Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd sebagai benchmark dari aspek percepatan waktu, efisiensi, hingga dampak terhadap perekonomian daerah.

Ia menambahkan, kegiatan di fasilitas processing ini terintegrasi. Proyek ini juga membuktikan wilayah kerja yang ditawarkan pemerintah kepada investor memiliki potensi yang nyata, karena sudah sampai pada tahap produksi.

"Kalau dibandingkan dengan proyek serupa, investasi di AGPF ini relatif lebih efisien. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan di sini bisa diduplikasi di proyek-proyek migas lainnya dalam negeri," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar