c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

08 Mei 2023

20:50 WIB

FAO: Pertama Dalam Setahun Terakhir, Harga Pangan Dunia Naik 0,6%

Indeks harga pangan FAO April 2023 meningkat untuk gula, daging, dan beras

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

FAO: Pertama Dalam Setahun Terakhir, Harga Pangan Dunia Naik 0,6%
FAO: Pertama Dalam Setahun Terakhir, Harga Pangan Dunia Naik 0,6%
Grafik Indeks Harga Pangan FAO April 2023 berbanding kondisi harga 2020-2023. FAO/Dok

ROMA - Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) melaporkan, indeks patokan harga komoditas pangan internasional naik pada April 2023 atau terjadi untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir. Kenaikan ini terjadi di tengah kuotasi komoditas gula, daging dan beras.

Secara bulanan, Indeks Harga Pangan FAO melacak perubahan harga internasional komoditas pangan naik 0,6% menjadi rata-rata 127,2 poin pada April 2023. Pada level tersebut, indeks berada 19,7% di bawah level pada April 2022, namun masih lebih tinggi 5,2% dibandingkan pada April 2021.

Kepala Ekonom FAO Maximo Torero menekankan, situasinya penting bagi FAO untuk terus dapat melacak dengan cermat evolusi harga dan alasan kenaikan harga komoditas pangan global. Karena, perubahan ini akan berdampak pada dinamika harga selanjutnya.

Baca Juga: FAO Mulai Persiapkan Dampak El-Nino di Sejumlah Negara

“Saat ekonomi pulih dari perlambatan yang signifikan, permintaan akan meningkat, memberikan tekanan ke atas pada harga pangan,” katanya dalam siaran resmi, Jakarta, Senin (8/5). 

Dibanding Maret 2023, Indeks Harga Gula FAO naik 17,6%, bahkan mencapai level tertinggi sejak Oktober 2011. Kenaikan ini disinyalir terjadi karena ekspektasi dan hasil produksi gula yang berkurang di India, China, Thailand dan Uni Eropa yang disebabkan oleh kondisi cuaca kering. 

Begitu pula awal yang lambat dari musim panas dan panen tanaman tebu di Brazil, seiring dengan kenaikan harga minyak mentah internasional, yang dapat meningkatkan permintaan ethanol berbahan dasar tebu.

Sementara itu, Indeks Harga Daging FAO naik 1,3% secara bulanan. Kenaikan harga ini utamanya didorong oleh permintaan daging babi yang lebih tinggi, diikuti oleh harga unggas yang meningkat di tengah permintaan impor Asia dan pembatasan produksi yang didorong oleh masalah kesehatan hewan. 

“Harga daging sapi internasional juga meningkat, akibat penurunan pasokan sapi potong, terutama di Amerika Serikat,” sebutnya dalam laporan yang sama.

Harga Beras
Sementara itu, indeks harga kelompok komoditas pangan utama lainnya masih dalam tren menurun, kecuali beras. Indeks Harga Sereal FAO turun 1,7% dibanding Maret 2023 dan rata-rata 19,8% di bawah nilai April 2022. 

Harga gandum internasional turun sebesar 2,3% yang sebagian besar karena ketersediaan ekspor yang besar di Australia dan Rusia. Adapun harga jagung dunia turun 3,2% karena pasokan di Amerika Selatan meningkat secara musiman, dengan situasi panen yang sedang berlangsung. 

Di sisi lain, dengan latar belakang penurunan panen yang disebabkan oleh biaya input yang lebih tinggi dan cuaca buruk, terutama di luar Asia, penjualan ke pembeli Asia terus meningkatkan harga beras internasional.

“Pada saat yang sama, kenaikan harga beras sangat mengkhawatirkan dan inisiatif Laut Hitam perlu diperbarui, untuk menghindari lonjakan (permintaan) gandum dan jagung,” tambah Max.

Baca Juga: FAO: El Nino 2023 Ancam Ketahanan Pangan Global

Indeks Harga Minyak Nabati FAO turun 1,3% pada April 2023, atau mencatat penurunan bulanan kelima beruntun. Harga minyak sawit dunia stabil, sementara untuk minyak kedelai, rapeseed, dan bunga matahari menurun sejalan dengan tekanan panen musiman dari potensi tanaman kedelai di Brasil.

Terakhir, Indeks Harga Susu FAO turun sebesar 1,7% dibanding Maret 2023. Penurunan ini dipengaruhi oleh kendurnya permintaan impor global untuk susu bubuk dan ketersediaan ekspor keju yang lebih tinggi di Eropa Barat. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar