07 November 2025
17:15 WIB
ESDM: Penetapan Mitra Teknologi PLTSa Ada Di Tangan Danantara
Calon penyedia teknologi PLTSa berasal dari Jepang, China, hingga Uni Eropa.
Penulis: Yoseph Krishna
Petugas melakukan pengawasan di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/4/2025). AntaraFoto/Maulana Surya
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut pemerintah sudah mengidentifikasi calon-calon mitra yang bakal menyediakan teknologi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Indonesia.
Tetapi, keputusan akhir soal perusahaan yang bakal memasok teknologi itu ada di meja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
"Belum (keputusan mitra), itu dari Danantara senndiri sudah mengidentifikasi vendor teknologi sebagai mitra nantinya," ucap Yuliot saat ditemui di kantornya, Jumat (7/11).
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, calon vendor teknologi PLTSa kemungkinan besar berasal dari Jepang, China, atau Uni Eropa. Ketiga kawasan itu, sambung Yuliot, memiliki best practices pengelolaan pembangkit listrik tenaga sampah.
Vendor yang akan terpilih, tegasnya, adalah perusahaan yang bisa menyediakan teknologi PLTSa yang murah dan efisien. Dengan begitu, tarif listrik dari PLTSa bisa terjangkau untuk diserap oleh PT PLN.
Baca Juga: Danantara: Target Groundbreaking Proyek Waste to Energy Di Kuartal II/2026
"Kita juga melihat dari sisi ekosistem teknologinya sendiri, bagaimana transfer teknologi bisa dilakukan oleh badan usaha ke perusahaan mitra di Indonesia, termasuk Danantara," tambah dia.
Begitupun dari sisi mitra lokal, penetapan perusahaan yang akan bekerja sama dalam pengelolaan PLTSa ada di tangan Danantara Indonesia, baik itu perusahaan pelat merah maupun anak-anak usaha mereka.
Jika nantinya perusahaan BUMN atau anak usahanya tidak ingin menggarap proyek PLTSa, badan usaha non-pelat merah bisa mengajukan diri ke Kementerian ESDM untuk mengelola pembangkit listrik tenaga sampah.
"Mungkin kalau dari Danantara dan BUMN tidak berminat, badan usaha sendiri bisa mengajukan ke Kementerian ESDM. Jadi, kita harapkan ya seluruhnya daerah-daerah yang memiliki potensi sampah yang bisa dikelola menjadi waste to energy itu bisa dilakukan pengolahan sampahnya," jabar Yuliot Tanjung.
Daftar Perusahaan Mitra
Sebelumnya, Managing Director Investment Danantara Indonesia Stefanus Ade Hadiwidjaja menyebut sudah ada 24 perusahaan asing dalam daftar penyedia terseleksi (DPT) sebagai mitra proyek Waste to Energy (WTE) di 7 kota.
Sebanyak 24 perusahaan itu didorong untuk bermitra atau membentuk konsorsium dengan pemain lokal swasta, BUMN, maupun BUMD. Termasuk di dalamnya, memiilih wilayah atau kota yang ingin mereka tangani sebagai lokasi proyek PLTSa.
Menurutnya, arahan untuk membentuk konsorsium dengan pemain lokal ini bertujuan untuk mewujudkan transfer ilmu dan teknologi guna memperkaya pemahaman pemain lokal terhadap industri pembangkit listrik ramah lingkungan dan energi terbarukan.
"Dari 24 penyedia teknologi ini, kita minta untuk berpartner membuat konsorsium dengan pemain lokal, pemain swasta, dengan BUMN atau dengan BUMD mereka akan melakukan bid untuk masing-masing (kota)," kata Stevanus dalam sesi Media Briefing di Wisma Danantara, Senin (3/11).
Baca Juga: Danantara Ungkap Syarat Tender yang Dipilih Garap Proyek Waste to Energy
Stevanus mengungkap, ke-24 perusahaan yang dimaksud berasal dari negara yang sudah berpengalaman dalam teknologi pengolahan sampah menjadi energi listrik mulai dari China, Jepang, dan Uni Eropa.
Adapun ke-24 perusahaan itu ialah:
1. Mitsubishi Heavy Industries Environmental & Chemical Engineering
2. ITOCHU Corporation
3. China Everbright Environment Group Limited
4. Kanadevia Corporation
5. PT MCC Technology Indonesia (MCC)
6. China National Environmental Protection Group Co., Ltd (CECEP)
7. GCL Intelligent Energy (Suzhou) Co., Ltd.
8. Chongqing Sanfeng Environment Group Corp., Ltd
9. Dynagreen Environmental Protection Group Co., Ltd
10. SUS Indonesia Holding Limited
11. Veolia Environmental Services Asia Pte. Ltd
12. Hunan Construction Engineering Group Co., Ltd
13. CEVIA Enviro Inc.
14. China Conch Venture Holding Limited
15. China TianYing Inc.
16. PT Jinjiang Environment Indonesia
17. Wangneng Environment Co., Ltd
18. Zhejiang Weiming Environment Protection Co., Ltd
19. Beijing China Sciences Runyu Environmental Technology Co.,Ltd. (CSET)
20. Tianjin TEDA Environmental Protection Co., Ltd
21. Grandblue Environment Co., Ltd
22. Beijing GeoEnviron Engineering & Technology, Inc.
23. Wuhan Tianyuan Group Co., Ltd
24. QiaoYin City Management Co., Ltd