14 Oktober 2023
11:59 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memperluas pembangunan jaringan gs bumi (jargas) menyusul urgensi pemanfaatan energi bersih dan menekan penggunaan LPG 3kg.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut program jargas itu ditargetkan bisa tersalurkan pada 2,4 juta Sambungan Rumah Tangga (SR) pada tahun depan.
Karena itu, pemerintah akan merevisi Perpres Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.
"Dengan Perpres yang ada, KPBU tidak bisa masuk dalam skema. Nah sekarang, Perpresnya akan direvisi sehingga KPBU bisa berjalan," ujar Arifin lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/10).
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Peningkatan 2,5 Juta Jaringan Gas Rumah Tangga
Setelah adanya revisi, ia tak menutup kemungkinan badan usaha swasta bisa terlibat dalam pembangunan jaringan gas kota bagi masyarakat dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tersebut.
Dengan banyaknya pihak yang terlibat, termasuk pihak swasta, Arifin berharap pembangunan jargas bisa lebih masif dan memenuhi target 2,4 juta SR.
"Kita bisa mengeroyok target pembangunan jargas yang sudah ditetapkan. Jadi selain porsinya Pertamina Gas Negara (PGN), nanti KPBU juga ada," imbuhnya.
Asal tahu saja, program pembangunan jaringan gas kota merupakan proyek pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang telah dilaksanakan Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas sejak tahun 2009. Hingga saat ini, total jargas yang telah terbangun mencapai 662.431 SR.
Baca Juga: Lebih Dari Tiga Ribu Rumah Di Jambi Terima Jaringan Gas Bumi
"Kita dari Kementerian ESDM jugaa harapkan ada anggaran dari APBN yang bersumber dari PNBP kita bisa dipakai untuk membangun Jargas. Dengan keroyokan itu targetnya itu bisa banyak," kata Menteri Arifin.
Adapun tujuan pembangunan jargas antara lain memberi akses energi kepada masyarakat, menghemat pengeluaran biaya bahan bakar gas bumi, hingga membantu ekonomi masyarakat menuju kemandirian dan ramah lingkungan.
"Program ini membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan dan mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga," tandas Arifin Tasrif.