c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 April 2021

08:05 WIB

Erick Thohir Targetkan 10 BUMN Melantai di Bursa

PT Pertamina Geothermal Energi (Persero) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Persero) atau Mitratel, dikabarkan paling berpeluang untuk IPO pada tahun ini

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Erick Thohir Targetkan 10 BUMN Melantai di Bursa
Erick Thohir Targetkan 10 BUMN Melantai di Bursa
Logo Kementerian BUMN. Antarafoto/Dok

JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan setidaknya 10 perusahaan BUMN akan melantai di BEI pada 2021 hingga 2023. Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, BUMN akan mampu bersaing dengan perusahaan lain di era digitalisasi.

"Insya Allah sampai dengan 2023 ini, minimum 10 BUMN akan kami go public-kan dan market-nya sangat besar," ujar Erick dalam peluncuran indeks IDX-MES BUMN 17, Kamis (29/4), dilansir dari Antara.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, 14 perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN dari berbagai klaster segera masuk ke bursa melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering/IPO.

Adapun 14 perusahaan tersebut adalah PT Pertamina International Shipping (Persero), PT Pertamina Geothermal Energi (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (Persero), PT Pertamina Hilir (Persero), PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Persero).

Kemudian, PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero), PT Bio Farma (Persero), PT EDC and Payment Gateway (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero), PT Dayamitra Telekomunikasi (Persero), PT Telkom Data Center (Persero), PT Inalum Operating (Persero), PT MIND ID (Persero), dan PT Logam Mulia (Persero).

Dari 14 perusahaan tersebut, PT Pertamina Geothermal Energi (Persero) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Persero) atau Mitratel, dikabarkan paling berpeluang untuk IPO pada tahun ini.

Sebelumnya, Erick menyebutkan, dengan menjadi perusahaan tercatat di BEI, BUMN diharap bisa bersaing di pasar terbuka di tengah era digitalisasi.

“Kami ingin sekali, go public 10-15 BUMN yang bisa fight di kompetisi secara terbuka karena eranya sekarang terbuka apalagi dengan digitalisasi eranya sudah tidak terbendung lagi,” katanya dalam Rakorbangpus 2021 di Jakarta, Kamis (29/4).

Erick mengatakan sebanyak 10 sampai 15 BUMN yang akan melantai di bursa itu akan mampu bersaing dengan perusahaan lain karena telah dibekali dengan kemampuan digitalisasi yang memadai.

Saat ini, lanjutnya, beberapa BUMN mampu bersaing di sektornya. Salah satunya adalah di sektor perbankan, BUMN yang masuk dalam Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara mampu masuk top 10 industri perbankan di Indonesia.

“BUMN itu bisa sustain itu di kluster Himbara atau telekomunikasi di mana marketnya terbuka. Ada swasta dan asing tetapi BUMN masih kuat,” tegasnya.

Ia menyebutkan masing-masing BUMN memiliki strategi bisnis masing-masing untuk mampu bersaing seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang telah go public berfokus pada korporasi. Kemudian PT Bank Tabungan Negara atau BTN (Persero) Tbk akan dikembangkan menjadi mortage bank serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk diperkuat dengan rencana holding bersama PT pegadaian dan PT PNM.

“Itu agar fokus di ultra mikro di mana BRI kita ubah strategisnya tidah boleh pinjaman korporasi 40% tapi harus 20%. Sebanyak 80% harus untuk UMKM,” katanya.

Tak hanya itu, model bisnis PT Bank Negara Indonesia juga diubah menjadi bank internasional untuk cheaper funding. “Apalagi BNI punya foot print di mana-mana ada di Jepang, AS dan Eropa. Ini salah satu keunggulan BNI untuk bisa mendukung pasar ekspor dan global bagi Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, merger Bank Syariah Indonesia menjadi bukti bahwa BUMN memiliki daya saing yang kuat. Melalui merger tiga bank Syariah di bawah HImbara, BSI mampu menempati top tujuh perusahaan Himbara dan ditargetkan masuk top 10 level dunia. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar