c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 Januari 2024

19:18 WIB

El-Nino Ubah Musim Tanam Padi Di NTB

Meski di beberapa wilayah Kabupaten Lombok Timur belum bisa menanam, namun hal itu tidak sampai mempengaruhi target produksi padi di NTB.

Editor: Rikando Somba

El-Nino Ubah Musim Tanam Padi Di NTB
El-Nino Ubah Musim Tanam Padi Di NTB
Ilustrasi petani menanam padi berkelompok.ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

MATARAM- El-Nino memengaruhi musim tanam padi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat. Akibat rendahnya intensitas curah hujan yang disebabkan El-Nino, makan musim tanam diundurkan. Berdasarkan informasi BMKG, intensitas curah hujan di NTB baru mencapai 48% di awal Januari ini. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi NTB, Fathul Gani membenarkan kalau di beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Lombok Timur bagian selatan hingga kini belum bisa menanam padi.

"Yang mundur hanya di beberapa lokasi, khususnya Lombok Timur bagian selatan. Kalau yang lain tetap sudah mulai menanam," ujarnya di Mataram, Selasa (9/1).

"Ada beberapa kecamatan di Lombok Timur seperti Sakra, Jerowaru, dan Keruak belum bisa menanam. Tapi untuk wilayah-wilayah ini tetap kita pantau," kata Fathul Gani lagi.


Fathul mengakui di wilayah Kabupaten Lombok Timur bagian selatan selama ini memang tidak terjangkau aliran irigasi teknis Bendungan Pandanduri. Daerah tersebut merupakan daerah tadah hujan sehingga saat musim tanam sangat tergantung dengan air hujan. Namun demikian, diakuinya,  untuk Kabupaten Lombok Timur tidak semua wilayahnya mundur menanam padi. Karena di beberapa tempat sudah menanam.

"Makanya dari BMKG sudah memberikan gambaran hujan yang merata di NTB terjadi kapan. Kalau untuk daerah lain, seperti Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah sudah menanam. Begitu juga di Pulau Sumbawa," terangnya.

Menurut dia, meski di beberapa wilayah Kabupaten Lombok Timur belum bisa menanam, namun hal itu tidak sampai mempengaruhi target produksi padi di NTB. "Bagi kami, daerah-daerah yang sudah menanam padi target kita akhir bulan Maret atau April sudah panen. Sehingga target kita 1,6 juta ton gabah kering giling (GKG) bisa terwujud di NTB," ujarnya.

Dikutip dari Antara, Fathul berharap curah hujan di NTB ini sudah bisa kembali normal.  Sedang berdasar prediksi,  BMKG Stasiun Klimatologi NTB menilai  wilayah NTB masih dilanda El-Nino hingga awal 2024. 

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas mengakui bahwa wilayah NTB masih dilanda El Nino sampai awal 2024. "Kami memprediksi El Nino akan menurun pada Maret - April," ujar Cakra. 

Cakra menambahkan berkurangnya curah hujan di wilayah NTB pada Desember 2023 akibat pengaruh tekanan rendah di Laut China Selatan. "Selain itu juga akibat pengaruh menguat-nya Monsun Australia," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar