25 Agustus 2023
12:32 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
SANTIAGO - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat Indonesia meraup sedikitnya US$96.000 atau setara Rp1,5 miliar dari ekspor peralatan makan yang terbuat dari keramik hasil produksi dalam negeri.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago, Indah Fajarwati Bachter mengatakan pihaknya memfasilitasi pertemuan bisnis antara PT Sango Ceramics Indonesia dan jaringan supermarket Sodimac, Chile. Hasilnya, alat makan dari keramik made in Indonesia diekspor dan masuk gerai jaringan Somadiac.
"Hal ini bermuara pada ekspor peralatan makan keramik ke ritel Sodimac senilai US$96.873 atau setara dengan Rp1,5 miliar," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/8).
Baca Juga: Indonesia Pede Perluas Ekspor Ke Chile
Indah menjelaskan salah satu jaringan ritel modern khusus produk perlengkapan rumah Sodimac telah mengimpor peralatan makan keramik dari Indonesia dalam 2 tahun terakhir. Menurutnya, itu mencerminkan perjanjian dagang Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) berjalan baik.
Dia juga menuturkan pemerintah Indonesia mendapat keringanan melalui perjanjian IC-CEPA, yaitu eliminasi tarif bea masuk oleh Chile untuk produk peralatan makan yang terbuat dari keramik. Dengan kata lain, tarif bea masuknya nol persen.
Selanjutnya, Indah menerangkan, Sodimac merupakan jaringan ritel yang tidak hanya berlokasi di Chile. Namun juga memiliki toko ritel modern di berbagai negara, seperti Argentina, Kolombia, Peru, Meksiko, Uruguay, dan Brazil.
"Dengan demikian, peralatan makan keramik [asal Indonesia] juga akan dipasarkan di negara-negara tersebut. Tentu saja, hal ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan kualitas produk Indonesia di Kawasan Amerika Latin," tutur Indah.
Kualitas Unggul
Dia mengatakan mengekspor produk peralatan makan dari Indonesia ke Chile melalui Sodimac adalah sebuah langkah besar. Hal itu dikarenakan Sodimac menerapkan kriteria ketat bagi para pemasoknya.
Pertama, negara pemasok harus memiliki kemampuan produksi yang mumpuni sehingga dapat menjalin kerja sama untuk jangka panjang. Kedua, berorientasi pada rantai pasok yang lebih ramah lingkungan, serta memperhatikan kesejahteraan sosial.
Baca Juga: Peluang Ekspor Amerika Latin dan Karibia Masih Terbuka
Indah menambahkan, Sodimac melakukan sejumlah langkah mitigasi sebelum memutuskan untuk berbisnis dengan Sango. Oleh karena itu, dia menilai kepercayaan Sodimac untuk mengimpor dari Sango menunjukkan bahwa produk Indonesia memiliki kapasitas dan kualitas yang unggul.
"Masuknya produk Indonesia pada segmen peralatan makan di Chile yang dipasarkan melalui Sodimac merupakan suatu langkah besar, sebab Sodimac menerapkan sejumlah kriteria ketat bagi para pemasoknya," kata Indah.
Berdasarkan data Kemendag, total perdagangan Indonesia dengan Chile pada 2022 membukukan nilai US$584 juta. Angka itu naik 37,5% dari total perdagangan 2021 senilai US$424,6 juta. Pada Januari—Mei 2023, Indonesia sudah mencatatkan surplus perdagangan dengan Chile senilai US$30,9 juta.
Terdapat tren peningkatan total nilai perdagangan dalam 5 tahun terakhir, terhitung 2017-2021 sebesar 7,9%. Kemendag meyakini tren positif itu diperkirakan akan berlanjut, terlebih didukung dengan perjanjian dagang IC-CEPA.