21 Maret 2025
19:26 WIB
Ekspor Naik, Surplus Neraca Perdagangan Perikanan 2024 Naik 9,1%
Pertumbuhan surplus neraca perdagangan perikanan ditopang peningkatan nilai ekspor selama 2024 yang mencapai US$5,95 miliar atau naik 5,7% dibanding tahun sebelumnya,
Editor: Fin Harini
KKP mendorong peningkatan ekspor produk perikanan, diantaranya melalui keikutsertaan pada kegiatan promosi produk perikanan di pasar tujuan ekspor. Sumber: KKP
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat surplus neraca perdagangan komoditas perikanan di 2024 hingga naik 9,1% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang peningkatan nilai ekspor selama 2024 yang mencapai US$5,95 miliar atau naik 5,7% dibanding tahun sebelumnya, serta penurunan nilai impor sebesar 19,8% dibanding tahun 2023.
"Tentu ini kabar gembira di bulan penuh berkah, setelah kita cek angka final 2024 surplus neraca perdagangan perikanan naik 9,1%," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Tornanda Syaifullah di Jakarta, Jumat (21/3).
Ia tak merincikan besaran nilai impor maupun surplus yang dibukukan Indonesia. Tornanda menjabarkan komoditas utama ekspor Indonesia meliputi udang dengan nilai US$1,68 miliar atau 28,2% terhadap total ekspor perikanan Indonesia. Kemudian tuna-cakalang senilai US$1,03 miliar (17,4%), cumi-sotong-gurita senilai US$874,12 juta (14,7%), rajungan-kepiting dengan nilai US$513,35 juta (8,6%).
Selanjutnya, rumput laut senilai US$342,16 juta (5,7%), layur-gulama US$100,96 juta (1,7%), tilapia US$93,51 juta (1,6%), lobster US$91,79 juta (1,5%), dan mutiara US$91,35 juta (1,5%).
Baca Juga: Indonesia Bidik Sudan Sebagai Hub Ekspor Produk Perikanan Ke Afrika
Di antara komoditas ekspor tersebut, beberapa mengalami peningkatan nilai ekspor cukup siginifikan dibanding tahun 2023. Yakni, tuna-cakalang yang naik 11,6%, cumi-sotong-gurita meningkat 14,6%, rajungan-kepiting naik 14,7%, layur-gulama naik 91,1%, dan tilapia naik 14,4%.
"Peningkatan nilai ekspor tersebut menunjukkan bahwa produk perikanan kita begitu diminati di pasar ekspor," terang Tornanda.
Adapun negara tujuan ekspor perikanan selama tahun 2024 yakni Amerika Serikat (AS) dengan nilai US$1,90 miliar atau setara dengan 32,0% dari total nilai ekspor perikanan Indonesia. Lalu diikuti Tiongkok US$1,24 miliar (20,9%), ASEAN US$856,87 juta (14,4%), Jepang US$598,75 juta (10,1%), dan Uni Eropa US$414,36 juta (7,0%).
Baca Juga: KKP Siapkan Strategi Tingkatkan Ekspor Perikanan ke Uni Eropa
Tornanda memaparkan dari sekian negara tujuan ekspor, pengiriman produk perikanan dari Indonesia ke negara-negara ASEAN meningkat 28,3% selama 2024. Diikuti pasar Tiongkok dan Uni Eropa yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,2% dan 23,6% dibanding tahun 2023.
Kinerja tersebut, imbuh Tornanda, didukung oleh berbagai promosi yang dilakukan KKP, mulai dari berpartisipasi pada Seafood Expo North America (SENA) yang digelar Maret 2024 di Boston, kemudian Seafood Expo Global (SEG) pada April 2024 di Barcelona, Nusatic pada Juni 2024 di Tangerang, Indo Fisheries 2024 Expo & Forum pada Juli 2024 di Jakarta, hingga Trade Expo Indonesia (TEI) pada Oktober 2024 di Tangerang.
"Melihat bagaimana peningkatan ekspor tersebut, kami optimis produk perikanan Indonesia akan terus diminati oleh pasar internasional," ujar Tornanda.