c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 November 2023

16:05 WIB

Ekonom: Transformasi Struktural Kunci Ekonomi Tumbuh Di Atas 5%

Transformasi dapat dilakukan dengan dukungan penerapan teknologi modern, pembangunan infrastruktur, serta orientasi kebijakan dan lainnya

Ekonom: Transformasi Struktural Kunci Ekonomi Tumbuh Di Atas 5%
Ekonom: Transformasi Struktural Kunci Ekonomi Tumbuh Di Atas 5%
Sejumlah truk mengangkut peti kemas berjalan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Seni n (13/2/2023). Antara Foto/M Risyal Hidayat

JAKARTA – Transformasi struktural, menjadi kunci agar ekonomi di Tanah Air bisa tumbuh di atas 5% per tahun. Hal ini diungkapkan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menanggapi sulitnya pertumbuhan ekonomi Indonesia beranjak dari 5%.

"Kunci untuk membawa Indonesia mencapai target negara maju 2045 adalah transformasi struktural. Jika hal itu dilakukan maka potensi ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%per tahun akan dapat diwujudkan," ujar Josua ketika dikutip dari Antara di Jakarta, Selasa (7/11).

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia melanjutkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 sebesar 4,94% secara tahunan (year on year/yoy). 

Perekonomian Indonesia juga tumbuh sebesar 1,60% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).

Menurut Josua, akselerasi transformasi struktural berupa perubahan struktur ekonomi tradisional dengan produktivitas rendah menuju produktivitas tinggi, merupakan hal yang penting agar cita-cita pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. 

Transformasi dapat dilakukan dengan dukungan penerapan teknologi modern, pembangunan infrastruktur, serta orientasi kebijakan dan lainnya.
 
Josua mengatakan, dari sisi domestik, berbagai bentuk perbaikan sudah terus dilakukan sehingga ekonomi Indonesia sebenarnya sudah berada dalam arah yang tepat. 

Namun, kondisi ekonomi dunia semakin terintegrasi sehingga fenomena VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) juga sering terjadi.
 
"Karena itu pemerintah jangan hanya fokus pada pertumbuhan, namun harus juga pada stabilitas," kata Josua.
 
Dia mengatakan, untuk bisa menghadapi fenomena VUCA, sangat tergantung pada seberapa cepat transformasi struktural dilakukan.

Lebih lanjut, Josua menyampaikan, Indonesia juga memiliki peluang karena bonus demografi. Jadi jika dipenuhi dengan tenaga kerja yang terdidik (skilled labour), dampaknya cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
 
Sementara dari sisi domestik, tantangan yang dihadapi adalah keberlanjutan kebijakan transformasi struktural. Pasalnya, dari sisi politik terdapat kecenderungan mengambil kebijakan-kebijakan jangka pendek.
 
"Transformasi struktural tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek saja, padahal ini cukup penting memberikan pondasi untuk ke depan agar ekonomi dapat diakselerasi," ujar Josua.

Masih Resilien
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia melanjutkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2023 sebesar 4,94% secara tahunan (year on year/yoy). Perekonomian Indonesia juga tumbuh sebesar 1,60% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada Q3/2023 berada di angka Rp5.296 triliun berdasarkan dasar harga berlaku. Kemudian, PDB atas harga konstan sejumlah Rp3.124,9 triliun.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 tumbuh 1,60% qtq, atau ekonominya Indonesia tumbuh 4,94% yoy," ujarnya dalam Rilis BPS, Senin (6/11).

Pertumbuhan ekonomi pada Q3/2023 mengalami sedikit penurunan. Adapun angka pertumbuhan ekonomi pada Q2/2023 sebesar 5,17% yoy, dan 3,86% qtq. Amalia menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi RI menurun. 

Di antaranya perlambatan perekonomian global, perubahan iklim, serta menurunnya harga komoditas ekspor unggulan.

Kendati demikian, dia menilai, perekonomian Indonesia masih resilient. Itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang berada di level 4,94% secara tahunan.

"Resiliensi ekonomi Indonesia kembali tercermin melalui pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94% yoy atau secara kumulatif Indonesia ekonominya tumbuh sebesar 5,05%," terang Amalia.

Senada, Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global. BI menilai hal ini terjadi karena didukung oleh permintaan domestik yang solid.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A Muelgini kepada media di Jakarta, Selasa.

Dia yakin, ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didukung oleh permintaan domestik, baik konsumsi swasta dan pemerintah, maupun investasi. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2023 tetap pada kisaran 4,5% sampai 5,3%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar